SAMPANG, koranmadura.com – Mohammad Romli (27), asal Sumber Kari, Kecamatan Wono Merto, Kabupaten Probolinggo meninggal dunia usai disengat listrik saat banjir melanda Kabupaten Sampang, Minggu, 1 Januari 2023 lalu.
Sementara Manager PT PLN (Persero) ULP Sampang Abdul Ghofur menyampaikan, saat banjir melanda pihaknya melakukan tindakan pemadaman, di antaranya sumber listrik dari penyulang sebanyak dua unit, gardu distribusi sebanyak 94 unit dan aliran ke pelanggan sebanyak 16.751 unit.
Sedangkan mengenai adanya warga meninggal karena tersengat listrik, pihaknya belum bisa memberikan penjelasan terkait insiden tersebut. Namun begitu, pihaknya mengklaim pemadaman aliran listrik dilakukannya sekitar pukul 03.34 wib, Minggu pagi, 1 Januari 2023.
“Pemadaman kalau di monitoring kita yaitu di jam 03.34 wib, Minggu pagi, Pak. Terkait ada warga meninggal tersengat listrik, kami baru dengar informasi itu. Jika dibaca di pemberitaan, sebenarnya info tersengat aliran listrik pas waktu ambil cas Hp, berarti di instalasi pelanggan kemungkinan lewat stop kontak atau instalasi kurang standar. Kalau instalasi PLN aman Bapak,” paparnya.
Kasi Humas Polres Sampang, Ipda Dody Darmawan menceritakan, Mohammad Romli ditemukan sudah tak bernyawa di dalam kamar saat banjir melanda kontrakannya. Romli pertama kali ditemukan oleh istrinya dengan tubuh yang sudah kaku dan luka melepuh di telapak tangannya diduga akibat sengatan listrik.
“Insiden itu bermula saat korban bersama istrinya berada di halaman rumah kontrakannya yang tergenang banjir sedalam kurang lebih 20 cm. Tak lama kemudian, korban pamit kepada istrinya ingin mengambil charger HP yang ada di dalam kamar. Korban langsung masuk ke dalam rumah untuk mengambil charger HP, tapi korban begitu lama keluar dari rumah,” ceritanya.
Karena dirasa lama keluar dari dalam rumah, lanjut Ipda Dody menceritakan, istri korban kemudian memanggil sekaligus mengecek ke dalam rumah hingga memeriksa ke dalam kamar korban. Namun tidak disangka, istri korban melihat suaminya dalam kondisi terkapar kaku di atas genangan banjir.
“Saat itu pula, istri korban kemudian berteriak histeris meminta tolong kepada warga setempat untuk menolong suaminya, namun nahas korban sudah tidak bernyawa. Dengan kejadian tersebut pihak keluarga korban juga meminta tolong ke pihak berwajib untuk melakukan evakuasi agar korban dibawa pulang ke Probolinggo,” jelasnya. (MUHLIS/DIK)