JAKARTA, Koranmadura.com – Analis Politik dan Direktur Eksekutif Aljabar Strategic, Arifki Chaniago menilai, Partai Golkar akan menerima “rezeki nomplok” pada Pemilu 2024 dengan bergabungnya Ridwan Kamil ke partai beringin tersebut.
Dalam pernyataan tertulisnya di Jakarta, Jumat 20 Januari 2022, Arifki Chaniago mengungkapkan bahwa ada beberapa keuntungan yang diterima Golkar dengan bergabungnya Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil.
“Pertama, Golkar tentu memiliki segmen baru dalam memperlebar pemilihnya, karena secara infrastruktur pemilihnya selama ini masih terbentuk atas warisan Orde Baru, sehingga bergabungnya RK pemilih pemula dan muda yang kategori Milenial dan Z tentu mudah kenal dengan Golkar,” kata Arifki Chaniago.
Dampak lain, kata dia, adalah Partai Golkar memiliki alternatif calon presiden (capres) atau calon wakil presiden (cawapres) pada Pemilu presiden dan wakil presiden (Pilpre) 2024, jika Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto gagal maju.
“Apalagi Jawa Barat sebagai basis suara kunci di Pilpes dan nilai jual Kang Emil sebagai Gubernur Jawa Barat, yang basis suaranya sangat menjanjikan sebagai capres atau cawapres. Ya, itu tergantung Golkar lagi mau atau tidak usung Kang Emil,” kata Arifki Chaniago.
Lebih jauh Arifki Chaniago mengungkapkan, beda dengan partai-partai lain, Partai Golkar tidak punya pemilik tertentu.
“Jika dilihat lagi dari pengalaman dua Pilpres terakhir, 2014 dan 2019, Golkar gagal mencalonkan kadernya sebagai capres atau cawapres. Meskipun secara kursi di parlemen berada di posisi dua. Artinya, banyak kemungkinan yang bakal mengubah konstelasi Pilpres 2024 terutama dengan bergabungnya Kang Emil ke Partai Golkar,” imbuh Arifki Chaniago. (Sander)