SUMENEP, koranmadura.com – Tidak adanya aktivitas pelayaran selama dua pekan terakhir akibat cuaca buruk mengakibatkan pasokan sembako di wilayah kepulauan di Sumenep, Madura, Jawa Timur, tersendat. Akibatnya, saat ini stoknya mulai menipis.
“Di Kangean stok barang, seperti minyak, gula, apa itu sudah habis. Saya tahu karena saya pengirim barang,” kata Ruhma, salah seorang penyuplai sembako ke wilayah kepulauan, khususnya ke pulau Kangean, yang barang-barangnya tertahan akibat tidak ada kapal beroperasi selama berhari-hari.
Informasi yang diterimanya, stok sembako di pulau Kangean sudah mulai menipis sejak sekitar satu minggu lalu. Akibatbya beberapa harga komoditas ikut melambung.
“Seperti harga ayam, biasanya 40 ribu per kilo, sekarang 60 ribu. Telur sudah tidak ada. Sepupu saya, kan, banyak buka toko di sana. Mereka selalu nanya, kapan kapal akan berangkat,” tururnya.
Dia meminta Pemkab Sumenep agar tidak hanya memperioritaskan penumpang, namun pengiriman barang, terutama sembako, ke kepulauan juga harus dipikirkan.
“Karena sembako juga merupakan keburuhan masyarakat. Makanya, saya minta agar pengiriman barang juga dipikirkan. Setidaknya ada juga kapal untuk mengangkut barang,” tambahnya.
Bupati Sumenep Achmad Fauzi mengatakan jika cuaca sudah kembali normal pihaknya akan menyediakan kapal lain, di luar yang reguler, untuk mengurai penumpukan penumpang juga barang.
“Selain kapal yang reguler, nanti kita siapkan kapal lain. Karena ini pasti menumpuk sudah penumpangnya. Nanti kita antisipasi agar tidak menumpuk. Ini persoalannya, kan, bukan hanya penumpang. Ada barang juga,” ujar dia. (FATHOL ALIF/ROS/VEM)