JAKARTA, Koranmadura.com – Anggota Komisi I DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan TB Hasanuddin meminta Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) menaruh perhatian lebih pada perwakilan kedutaan besar Republik Indonesia dan KJRI yang merupakan etalase terdepan Indonesia.
Pasalnya, beberapa kantor perwakilan kedutaan Indonesia di luar negeri masih membutuhkan perhatian lebih.
“Yang belum memenuhi standar saya kira ini demi marwah atau pride kita karena KBRI itu adalah etalase paling depan tentang Indonesia,” ujar TB Hasanuddin dalam Rapat Kerja Komisi I DPR RI dengan Menteri Luar Negeri RI di Senayan, Jakarta, Senin 30 Januari 2023 sebagaimana dilansir dpr.go.id.
TB Hasanuddin menilai bahwa kantor kedutaan Indonesia pun memerlukan standar dalam membentuk identitasnya. Meskipun terlihat sepele, kata dia, hal kecil tersebut akan mampu mencerminkan budaya Indonesia di negara luar.
“Misalnya di sebuah KBRI itu, mohon maaf, ini dari Palembang di situ nuansanya Palembang begitu, atau misalnya KBRI nya dari Bandung di situ semua angklung calung wayang,” lanjutnya.
Sementara anggota Komisi I DPR RI dari Fraksi Partai Golkar Nurul Arifin menilai, Kementerian Luar Negeri perlu menaikkan anggaran yang ditujukan pada perwakilan Indonesia di luar yang jumlahnya lebih dari 131 negara.
Menurutnya dengan jumlah Rp 8,68 triliun, anggaran tersebut masih kurang. Terlebih, Indonesia juga terkena dampak inflasi.
“Meski sudah naik Rp 880 miliar (anggarannya) dari tahun lalu tetapi kami mengira merasa dan melihat bahwa ini kurang, karena dari kunjungan-kunjungan kami ke beberapa negara KBRI,” kata Nurul.
Dia meneruskan, “Dalam hal ini kita melihat juga ada kemunduran, misalnya tadinya dari kantor KBRI-nya di wilayah yang prime terus harus mundur ke pinggiran.”
Dirinya berharap, usulan tersebut dapat diteruskan oleh Kemenlu guna kesejahteraan dan kepentingan diplomasi Indonesia di luar. Dengan tegas ia pun mengatakan bahwa komisi I akan terus mendukung kerja-kerja Kemenlu.
“Terus terang dalam periode ini sangat menjadi bangga dengan statement-statement di luar negeri, pengakuan terhadap Indonesia di dunia internasional. sekali lagi selamat,” pungkas Nurul. (Sander)