SOLO, Koranmadura.com – Menteri Pertahanan (Menhan) RI, Prabowo Subianto mengungkapkan keinginannya untuk berkontribusi dalam melestarikan Pura Mangkunegaran, terutama Gedung Kavallerie Artillerie yang rencananya akan direvitalisasi tahun ini.
Hal itu diungkapkan Prabowo Subianto saat mengunjungi Kompleks Pura Mangkunegaran, Solo, pada Selasa 24 Januari 2023. Dalam kunjungan tersebut, Prabowo Subianto didampingi Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka.
Kunjungan ini bertepatan dengan penyerahan motor dan alat komunikasi (alkom) kepada bintara pembina desa (Babinsa) di Komando Rayon Militer (Koramil) Serengan 03 Solo.
Pada kesempatan itu, Prabowo Subianto datang dan langsung diterima Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya (KGPAA) Mangkunegara X, Bhre Cakrahutomo Wira Sudjiwo.
Prabowo Subianto mengungkap bahwa dahulu almarhum kakeknya pernah bekerja di Pura Mangkunegaran. “Saya ada sedikit nostalgia karena almarhum kakek saya pernah kerja di sini, di bagian ekonomi,” kata Prabowo Subianto.
Setelah menyempatkan makan siang di Pracima Tuin yang baru saja diresmikan pada Sabtu, 21 Januari 2023 lalu, Prabowo Subianto meninjau Gedung Kavallerie Artillerie yang dulunya merupakan markas Legiun Mangkunegaran.
Prabowo masuk mengecek gedung dan melihat-lihat kondisi gedung tersebut. Setelah melihat kondisinya, Prabowo Subianto mengungkapkan niatnya untuk ambil bagian dalam proses revitalisasi Pura Mangkunegaran terutama Gedung Kavallerie Artillerie.
“Bagaimanapun ini bagian dari sejarah kita, warisan budaya kita. Ini juga bisa membangkitkan kesadaran sejarah kita. Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghormati sejarahnya sendiri. Ini juga dapat meningkatkan daya tarik untuk pariwisata. Surakarta bisa menjadi destinasi pariwisata yang lebih hebat lagi,” katanya.
Sementara itu, KGPAA Mangkunegara X mengatakan bahwa kunjungan Prabowo Subianto kali ini lantaran karena memiliki ketertarikan dengan sejarah kemiliteran dan kebudayaan.
“Bagaimana kebudayaan sebagai identitas bangsa. Tentu sesuatu yang penting untuk selalu dijaga, dilestarikan, dan diperkenalkan. Kavallerie ini merupakan bangunan yang sangat ikonik di sejarah keprajuritan di Mangkunegaran. Jadi beliau tentu sangat tertarik untuk melihatnya,” terang Gusti Bhre. (Sander)