JAKARTA, Koranmadura.com – Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani meminta kader partai itu tidak perlu pusing dan bingung terkait calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) untuk Pemilu Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2024 nanti.
Pasalnya, urusan itu sudah menjadi hak prerogatif Ketua Umum Megawati Soekarnoputri. Yang dibutuhkan dari semua kader hanya satu yakni tegak lurus dengan siapa pun yang dipilih Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri sebagai capres.
“Waktu yang akan ditunggu-tunggu lagi adalah 19 Oktober sampai 25 November (2023) karena itu akan ditentukan secara definitif siapa calon presiden dan calon wakil presiden PDI Perjuangan,” kata Puan Maharani pada acara Bimbingan Teknis (Bimtek) anggota DPRD Provinsi dan Kabupaten/Kota Fraksi PDI Perjuangan dari seluruh Indonesia di Jakarta, Senin 9 Januari 2023.
Puan Maharani meneruskan, “Kita semua harus siap ikut instruksi dan perintah ketua umum memenangkan calon presiden dan calon wakil presiden PDIP. Siap? Siap? Siap? Menang hattrick Pileg dan Pilpres untuk PDI Perjuangan?”
Seruan Puan Maharani itu dijawab, “Siap” secara kompak oleh semua kader PDI Perjuangan.
Puan Maharani pun meminta seluruh kader PDI Perjuangan untuk tidak bingung dan menebak-nebak siapa calon yang akan diumumkan Megawati.
“Lurus saja, kerja, kerja, kerja di lapangan. Pada waktunya tunggu tanggal mainnya. Ibu Ketua Umum sudah punya nama di kantongnya, tinggal umumin. Jadi enggak usah nengok kiri kanan, enggak usah bingung,” kata Puan Maharani.
Puan Maharani kembali menegaskan, “Kita itu petugas partai. Tugas kita adalah memenangkan partai bukan jadi pengamat politik. Enggak perlu diamat-amatin, ya boleh kalau cuma ngomong di warung kopi atau di antara kita tapi enggak usah terpengaruh. Turun saja turun ke lapangan, kerja, kerja. Kita ini partai besar sebesar ini. Jadi enggak mungkin kita enggak punya kader untuk dicalonkan.”
Karena itu, Puan Maharani meminta semua kader untuk santai karena urusan calon presiden sudah urusan garis tangan.
“Santai. Mbak Puan kok enggak deg-degan? Kenapa deg-dengan, urusan calon presiden itu ada di garis tangan. 270 (juta) orang ingin jadi presiden semua, yang jadi cuma satu. Secara undang-undang dan konstitusi ada aturannya. Dicalonkan oleh satu partai politik atau gabungan partai politik. PDI Perjuangan suaranya sudah cukup,” jelas Puan Maharani.
Dia melanjutkan, “Kemudian siapa calonnya? Segini banyak kader-kader PDI Perjuangan. Artinya, PDI Perjuangan sudah punya calon iya kan. Lilahi Ta’ala garis tangan. Tinggal tunggu siapa yang nanti akan disebutkan oleh Ibu Ketua Umum. Tenang, santai.” (Sander)