JAKARTA, Koranmadura.com – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga S Uno sepertinya “panas” juga dengan berbagai sindiran baik dari partai asalnya, Partai Gerindra maupun dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang diduga menjadi partai pelabuhan dia berikutnya.
Sindirian-sindiran terhadap Sandiaga S Uno itu dilayangkan oleh para elite Partai Gerindra, termasuk oleh Ketua Umum Partai Gerindra sendiri yang kini menjabat sebagai Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.
Salah satu sindiran yang ditujukan kepada Sandiaga S Uno adalah soal penekanan para petinggi Partai Gerindra tentang pentingnya loyalitas kepada partai.
Bahkan loyalitas ini menjadi variabel paling penting bagi seorang kader Partai Gerindra. Semua prestasi yang diraih seorang kader akan menjadi nol alias sia-sia bila tidak memiliki loyalitas kepada partai.
Menyusul situasi yang terus memanas ini, Sandiaga S Uno tampak ingin meredakannya dengan melakukan tabayyun atau bertanya langsung kepada Prabowo Subianto tentang posisinya yang “menggantung” di Partai Gerindra.
“Saya akan tabayyun dulu mohon teman-teman berikan kesempatan beberapa waktu, untuk saya ber-tabayyun. Nanti juga akan saya laporkan dengan segera, tapi nanti setelah ber-tabayyun dengan beliau,” ujar Sandiaga S Uno kepada wartawan setelah menghadiri acara Silaturahim Akbar Peringatan Harlah Ke-50 PPP di Stadion Kridosono, Kota Yogyakarta, Minggu 8 Januari 2023.
Sandiaga S Uno mengatakan, adab berkomunikasi dengan pimpinan adalah bertemu secara langsung, bukan menyampaikan melalui media massa.
“Kami akan meminta waktu segera, tapi menunggu kesiapan beliau,” kata mantan calon wakil presiden (cawapres) Prabowo Subianto pada Pilpres 2019 lalu itu.
Saat ditanya apakah dirinya berencana maju kontestasi Pilpres 2024 melalui PPP, Sandiaga menegaskan hal tersebut bergantung pada restu para kiai.
“Ini ranah nya para pimpinan partai, saya ‘manut’ (mengikuti) pimpinan partai dan para kiai, para ‘pinisepuh’ (sesepuh) dan tentunya semua itu harus mendapatkan restu,” tegas Sandiaga S Uno lagi.
Dia meneruskan, “Saya harus sowan juga kepada pimpinan partai tempat saya bernaung sekarang.” (Sander)