SUMENEP, koranmadura.com – Bupati Sumenep Achmad Fauzi melibatkan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dalam mengendalikan inflasi di daerahnya.
Salah satu BUMD yang dilibatkan ialah Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) Bhakti Sumekar. BUMD yang bergerak di bidang perbankan itu menggelar operasi pasar atau pasar murah.
“Lembaga keuangan itu mempergunakan dana tanggung jawab sosial atau Corporate Social Responsibility (CSR), mengadakan operasi pasar yaitu menjual sembako dengan harga murah kepada masyarakat,” katanya.
Dalam operasi pasar itu, BPRS Bhakti Sumekar menjual kebutuhan pokok yang menyebabkan angka inflasi cukup tinggi di Kabupaten Sumenep, yakni berupa beras dan minyak goreng.
Selain BUMD, Pemkab Sumenep juga menggelar operasi pasar beras murah di sejumlah pasar tradisional bersama Bulog.
Bupati Fauzi mengatakan, operasi pasar digencarkan untuk menstabilkan harga beras di pasaran. Sebab secara nasional, harga beras di tingkat konsumen saat ini merangkak naik.
“Dengan operasi pasar ini, diharapkan bisa meringankan beban masyarakat, karena bisa membeli beras dengan harga yang lebih murah dibanding biasanya,” katanya.
Orang nomor satu di lingkungan Pemkab Sumenep ini meminta, kegiatan operasi pasar setidaknya bisa dilakukan dua kali dalam seminggu. Sekali operasi pasar, di tiap titik dilepas 2 ton beras.
“Ini akan terus dilakukan sampai harga beras benar-benar stabil,” tambahnya. (FATHOL ALIF/DIK)