PONOROGO, Koranmadura.com – Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri terus mendorong kesadaran kaum perempuan, terutama ibu-ibu, untuk memperhatikan kesehatan dan gizi anak-anak mereka. Ini penting untuk masa depan Indonesia yang maju dan sejahtera.
Pesan Megawati Soekarnoputri itu disampaikan Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto dalam acara Mlaku Bareng ribuan kader PDI Perjuangan di Ponorogo, Jawa Timur, Minggu 26 Februari 2023.
Menurut Hasto Kristiyanto, Megawati Soekarnoputri sudah memerintahkan kader PDI Perjuangan baik di struktural partai maupun para petugas partai di eksekutif dan legislatif untuk memberi perhatian pada keluarga Indonesia.
“Beberapa waktu yang lalu, Ibu Megawati menginstruksikan bahwa Tiga Pilar Partai, yakni struktural, eksekutif, legislatif, untuk memberikan perhatian pada keluarga, manajemen keluarga, pendidikan anak,” kata Hasto Kristiyanto.
Lebih lanjut Hasto Kristiyanto mengungkapkan, basis dari perintah Megawati Soekarnoputri itu adalah perspektif kesejarahan PDI Perjuangan. PDI Perjuangan, kata dia, bukan partai kemarin sore. Namun partai yang memiliki rekam jejak yang begitu panjang, sejak Bung Karno mendirikan PNI pada 1927, yang berjuang untuk kemerdekaan Indonesia Raya kita.
PDI Perjuangan digembleng oleh sejarah dan terpaan gelombang, tetapi tetap hidup dan besar karena dukungan rakyat. Karena itu PDI Perjuangan wajib berjuang untuk rakyat, dengan menggunakan seluruh ide gagasan cita-cita Bung Karno, menyatu dengan rakyat dan mendatangkan program yang konkret untuk rakyat.
“Bagi PDI Perjuangan, berpolitik bukan hanya berorientasi pada elektoral atau bagaimana meraih suara saat pemilu. Namun adalah bagaimana memperhatikan rakyat pemilihnya,” ujar Hasto Kristiyanto.
Lebih jauh Hasto menjelaskan, PDI Perjuangan sangat memperhatikan ibu-ibu, terutama mereka yang hamil dengan mencukupi kebutuhan gizinya.
“Agar dari ibu-ibu dari seluruh Indonesia bisa lahir generasi muda dengan kapasitas otak yang hebat karena kebutuhan gizi, protein yang cukup,” ujarnya.
Persoalan stunting yang dihadapi Indonesia, jelas Hasto Kristiyanto, bukan persoalan main-main. Secara nasional, saat ini dari 100 anak Indonesia, 22 terkena stunting. Ketidakcukupan makanan sehat akhirnya membuat 22 dari 100 anak-anak Indonesia menderita kekurangan gizi dengan dampak tubuhnya pendek dan masalah otak.
“Kalau tubuh pendek bisa kita akalin, tapi ketika kapasitas otaknya tidak menjadi anak yang cerdas, bagaimana Indonesia bisa menjadi bangsa yang hebat ketika dari anak-anak yang lahir bawah usia 2 tahun, 5 tahun, tidak kita persiapkan dengan baik,” urainya.
Untuk mencukupi gizi itu tidak harus yang mahal. Dia mencontohkan, ibu harus diberi pengetahuan mendalam mengenai bahan pangan sekitarnya yang selama ini kurang diperhatikan, tetapi sebenarnya sangat berharga.
“Begitu banyak makanan bergizi di sekitar kita. Makan teri itu bukan berarti miskin. Kita harus menyadari bahwa di teri itu ada ada amino esensial yang tinggi. Pengetahuan akan kandungan gizi kacang hijau, kedelai dan begitu banyak makanan bergizi yang harus kita berikan pada anak-anak,” urainya.
Intinya, lanjut Hasto, Megawati menugaskan seluruh kader agar berpolitik untuk menyiapkan masa depan bangsa. “Dan kita tidak pernah lelah berjuang sampai Indonesia Raya betul-betul menjadi negara yang hebat,” pungkas Hasto. (Sander)