PAMEKASAN, koranmadura.com – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jawa Timur, Mathur Husyairi, mengungkapkan dana hibah Pemerintah Jawa Timur, yang mengalir ke Madura tembus Rp 800 miliar setiap tahun.
Namun dana besar tersebut tidak berdampak banyak terhadap pembangunan infrastruktur dan Sumber Daya Manusia (SDM) di Madura.
Untuk itu, politikus Partai Bulan Bintang (PBB) tersebut, meminta kepada aktivis maupun masyarakat unum untuk mengawasi realisasi dana hibah yang kucurkan Pemprov Jatim untuk Madura.
“Dampak dana besar itu apa, belum dirasakan masyarakat Madura, baik berupa pembangunan, IPM, kemiskinan dan stunting di Madura,” ungkap Mathur Husyairi, Senin, 13 Februari 2023.
Fathur, begitu ia disapa, kemudian menyinggung OTT KPK yang menyerat Wakil Ketua DPRD Jatim, Sahat Tua Simanjuntak, dan mantan Kepala Desa di Sampang, terkait dana hibah.
“Dana hibah mencuat pasca penangkapan pejabat beberapa waktu lalu, menyerat nama-nama besar di Jatim. Ini menandakan tata kelola dana hibah tidak baik,” tuturnya.
Penyelewengan dana hibah di Madura akan terus berlanjut jika aktivis dan masyarakat di Madura tidak mengawasi.
“Monggo diawasi, mulai dari pengajuan hingga realisasi,” terangnya. (RIDWAN/ROS/VEM)