SAMPANG, koranmadura.com – Serangan penyakit Campak atau Measles di wilayah Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur, terhitung cukup tinggi.
Berdasarkan data di Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana (Dinkes KB) Kabupaten setempat, serangan penyakit Campak di Sampang hingga akhir 2022 lalu diketahui sebanyak 283 kasus.
Kepala Dinkes dan KB Sampang, dr Abdullah Najich melalui Staf Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P) Survelen Imunisasi, Esti mengatakan kasus penyakit campak kini tidak hanya menyerang balita melainkan serangan campak juga menyerang anak berumur di atas lima tahun. Menurutnya, penyakit campak disebabkan oleh serangan virus.
“Banyaknya kasus anak terjangkit virus ini ditandai dengan sejumlah gejala, salah satunya ruam di seluruh tubuh,” katanya, Senin, 13 Februari 2023.
Esti merinci, kasus Campak diketahui sejak Juli 2022 terdapat 2 kasus, Agustus 5 kasus. Kemudian September 87 kasus, Oktober 123 kasus, November 36 kasus, dan akhir 2022 tepatnya Desember ada 20 kasus.
“Sedangkan pada 2023, terhitung awal tahun hingga saat ini ada penambahan 4 kasus,” bebernya.
Cukup tingginya kasus ini, Esti menyebutkan yaitu salah satunya disebabkan karena minimnya kesadaran masyarakat untuk melakukan imunisasi untuk anak-anak. Bahkan pihaknya mengaku, selama ini telah memberikan fasilitas terbaik, bahkan untuk menjalankan imunisasi harus turun ke lapangan.
“Kesadaran masyarakat tentang imunisasi memang kurang sehingga kami sulit untuk melakukan imunisasi secara menyeluruh,” ungkapnya.
Pihaknya juga menyampaikan imunisasi dikatakannya sangat penting untuk kesehatan anak, khususnya bagi anak yang masih berumur lima tahun ke bawah, guna menjaga kekebalan tubuh anak dari virus dan penyakit lainnya.
“Makanya kami berharap agar masyarakat Sampang sadar akan pentingnya menjaga kesehatan anak,” tuturnya. (MUHLIS/DIK)