JAKARTA, Koranmadura.com – Anggota Komisi VI DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan Deddy Yevri Hanteru Sitorus meminta Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di sektor pariwisata untuk membangun ekosistem yang baik.
Menurut dia, pariwisata akan bertumbuh dengan baik bila ekosistemnya mumpuni. Karena itu, setiap BUMN yang bergerak di sektor pariwisata harus memahami dengan baik.
“Persoalan pariwisata itu ekosistem, karena tidak mungkin bangun tempat dan hotel bagus tapi tidak ada apa-apa sarana prasarana tanpa ekosistem yang menjadi pendukungnya,” sebut Deddy di Danau Toba Sabtu 25 Februari 2023 sebagaimana dilansir dpr.go.id.
Karena itu, ia meminta kepada BUMN yang menggeluti pariwisata atau menjadi pendukungnya harus bertindak serius. “Pariwisata adalah aktivitas ekonomi yang berjalan panjang. Efek dominonya luar biasa sampai masyarakat ke bawah,” terang Deddy.
Negara Indonesia, menurutnya, beruntung mempunyai banyak titik kawasan yang sangat pantas jadi pariwisata kelas dunia. Namun karena berbagai persoalan manajerial masih membelenggu perkembangan pariwisata itu.
“Syukurlah presiden sekarang mampu terapkan wisata prioritas, super prioritas dan lainnya. Untuk membangun (pariwisata) ini justru perlu diperhatikan ekosistemnya. Di sini bagian teman-teman BUMN menjadi pendukungnya,” ucap Deddy di hadapan direksi perusahaan pelat merah mulai dari PT Telkom, PT ASDP, PT Pertamina dan PT Patra Jasa.
Kepada PT Telkom, Deddy meminta agar perusahaan lebih lincah dalam melihat prospek pelanggan di sekitaran Danau Toba saat gelaran lomba berlangsung maupun setelahnya.
Ia berharap perusahaan telekomunikasi itu dapat menggenjot produk wifi rumahannya, Orbit, di area Danau Toba yang memang membutuhkan layanan internet bermutu dikarenakan beberapa area masih ada di blank spot.
Sementara untuk PT ASDP, Deddy mengapresiasi upaya perusahaan menerapkan sistem tiket elektronik sehingga meminimalisir masyarakat menggunakan jasa calo.
Ia berharap kerja perusahaan tidak hanya berhenti di Danau Toba saja, namun juga menambah pelayanan penyeberangan antar pulau khususnya di area Sibolga yang berhadapan dengan pulau-pulau terluar sisi barat Indonesia.
Sementara kepada PT Patra Jasa, kader partai banteng moncong putih ini mengingatkan agar perusahaan mulai berpikir melakukan revitalisasi aset-aset perhotelannya, yang mana lokasinya strategis namun manajerialnya dirasa kurang.
“Kita tinggalkan infrastruktur yang membawa dampak manfaat. Supaya jangka panjang terasa di bisnis BUMN masing-masing agar dapat berkontribusi bagi negara,” tukasnya. (Sander)