TEGAL, Koranmadura.com – Kementerian Perdagangan (Kemendag) tengah menyiapkan sebuah ekosistem untuk memajukan dan mengembangkan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Ekosistem tersebut diharapkan dapat dimanfaatkan secara efektif dan maksimal oleh seluruh pelaku UMKM di Indonesia.
Demikian disampaikan Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan saat menghadiri Bazar Aisyiyah dan Dialog UMKM Perempuan Berkemajuan dalam rangkaian kegiatan Musyawarah Wilayah Muhammadiyah dan Aisyiyah Jawa Tengah Periode Muktamar 48 di Kota Tegal, Jawa Tengah, Sabtu (4/3/2023), seperti dilansir kemendag.go.id.
“Pemerintah melalui Kementerian Perdagangan sedang menyiapkan sebuah ekosistem pengembangan UMKM. Dengan terbentuknya ekosistem tersebut, nantinya akan mempertemukan UMKM dengan ritel modern dan perusahaan grosir besar; membangun kapasitas pemasaran digital dan penjualan daring; serta keterlibatan perbankan dalam pembiayaan dan permodalan UMKM,”urai Mendag Zulkifli Hasan.
Mendag menjelaskan, Kementerian Perdagangan menggandeng ritel modern dalam upaya pemberdayaan UMKM. Saat ini, pelaku UMKM diberi kesempatan untuk memasukkan beberapa produknya kejaringan gerai ritel modern.
“Sebaliknya, ritel modern dan perusahaan grosir besar mendapat kesempatan memasok produk kebutuhan harian kepada pelaku UMKM yang memiliki warung. Harga jual produk kebutuhan harian masyarakat yang dijual di warung UMKM akan lebih bersaing,”imbuh Mendag.
Dalam kesempatan ini, Zulkifli Hasan juga kembali mengajak pelaku UMKM untuk memanfaatkan pemasaran digital dan penjualan produk secara daring melalui berbagai platform. Dengan begitu, pelaku UMKM dapat mengenalkan produknya kepada calon konsumen potensial di daerah lain di Indonesia maupun di mancanegara.
“Pelaku UMKM diharapkan memanfaatkan berbagai platform digital yang kini semakin menjamur dan beraneka ragam. Hal ini merupakan peluang yang dapat memberikan dampak dan manfaat besar ke depan,”jelas Zulkifli Hasan.
Selain itu, lanjut Mendag , Kementerian Perdagangan juga telah berkoordinasi dengan institusi dan lembaga perbankan terkait fasilitas pembiayaan dan permodalan bagi UMKM. Fasilitas tersebut di antaranya melalui skema Kredit Usaha Rakyat (KUR) dengan tingkat suku bunga per tahun yang relatif terjangkau.
Sedangkan, untuk UMKM yang memiliki potensi, saat inipeluang ekspor semakin terbuka lebar.
Mengingat Kementerian Perdagangan secara berkelanjutan melakukan kegiatan promosi, misi dagang, dan berbagai kerja sama perdagangan internasional. Beraneka ragamnya produk UMKM yang ada, membuat peluang tersebut semakin terbuka lebar, termasuk untuk melakukan ekspor ke negara-negara nontradisional.
Mendag menambahkan, pemerintah memiliki harapan besar kepada Muhammadiyah dan Aisyiyah untuk mampu terus menciptakan para wirausaha yang unggul dan berkualitas.
“Ini semua tentu menjadi peluang bagi para pelakuUMKM di Jawa Tengah untuk terus berkontribusi bagi perdagangan dan pertumbuhan ekonomi Indonesia,”pungkas Mendag. (Kunjana)