JAKARTA, Koranmadura.com – Para petani di sekitar perkebunan jagung dan food estate Kabupaten Keerom, Papua berharap, fasilitas itu bisa mengubah hidup dan mensejahterakan para petani di sekitarnya.
Hal itu diungkapkan oleh salah satu petani di Kabupaten Keerong, Dorteis, Selasa 21 Maret 2022 di Keerom, Papua. Ia mengungkapkan bahwa lahan jagung tersebut membawa perubahan besar bagi para petani di sana.
“Setelah adanya program jagung, kami sangat berterima kasih bahwa ada perubahan besar taraf hidup kami terkait pertanian,” jelasnya.
Lebih lanjut Dorteis berharap dengan adanya pengolahan lahan di food estate tersebut juga dapat meningkatkan pemberdayaan masyarakat dan meningkatkan pendapatan mereka.
“Setelah kedatangan Bapak Presiden ini menjadi program besar untuk kami, memberdayakan masyarakat di sini untuk pendapatan,” tuturnya.
Dia meneruskan, “(Semoga) tanaman jagung ini membuat satu hasil besar bagi kami sehingga menjadi sumber yang luar biasa bagi kehidupan kami petani,” lanjutnya.
Sementara itu, petani lainnya, Monika Ambar mengutarakan harapannya agar ke depan dapat dibangun pabrik pengolahan hasil tani di daerahnya untuk mempermudah para petani dalam menyalurkan hasil taninya.
“Yang kami minta di sini mungkin bisa mengadakan kami pabrik, biar kami pu hasil yang didapatkan mungkin kita tidak harus capek-capek membawa keluar hasilnya,” tuturnya.
Harapan para petani itu disampaikan ketika Presiden Jokowi Presiden menanam benih jagung bersama para petani di lumbung pangan atau food estate di Kabupaten Keerom, Provinsi Papua, pada Selasa, 21 Maret 2023. Benih jagung tersebut ditanam Presiden Jokowi menggunakan alat mesin pertanian (Alsintan).
Pada kesempatan itu Presiden Jokowi didampingi Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, Plh. Gubernur Papua Muhammad Ridwan Rumasukun, dan Bupati Keerom Piter Gusbager mendorong Alsintan dengan penuh semangat. (BPMI Setpres/Sander)