SAMPANG, koranmadura.com – Pemukiman warga di wilayah bagian pantai utara (pantura), Kecamatan Banyuates, Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur, terus menjadi sasaran segerombolan kera.
Serangan kera diduga karena stok makanan di hutan menipis sehingga kemudian segerombolan kera tersebut mencari makanannya ke area permukiman. Berdasarkan informasi yang diterima, segerombolan kera tersebut menyerang di dua desa, yaitu Desa Nepa dan Desa Bringkoneng, Kecamatan Banyuates. Hewan-hewan primata tersebut berdatangan tidak hanya di malam hari, melainkan pula berdatangan di siang hari ketika situasi rumah sedang sepi.
Salah seorang warga Desa Nepa, Samsul Wafi mengungkapkan, kera tersebut berasal sebagian dari Hutan Nepa dan aliran Waduk Nepa yang kemudian turun ke pemukiman. Hewan tersebut diakuinya meresahkan warga karena mampu mencongkel pintu, merusak atap, serta merusak dan menghabisi tanaman produktif terutama pasca hujan.
“Gangguan Pasukan Kera yang meresahkan warga masyarakat sudah lama dan hingga sekarang pun masih berlangsung,” katanya, Selasa, 28 Maret 2023.
Sementara Kades Batioh, Su’ud Ali menyampaikan, wilayah desanya disebutkan memiliki Destinasi Hutan Kera Nepa, namun demikian keberadaan kera tersebut tidak terlalu terusik di saat memasuki perkampungan warga.
“Di sini sudah biasa mas dan warga tidak merasa terganggu, paling hanya mencuri telur ayam,” ungkapnya.
Pihaknya juga menambahkan, warga setempat sangat memahami terhadap keberadaan dan kebutuhan kera di Hutan Kera Nepa yang berada di Desa Batioh. Bahkan tidak sedikit warga sekitar ikut memberi makanan pada kera-kera dengan meletakan makanan di lorong hutan kera nepa.
“Populasi kera di Kecamatan Banyuates ini banyak seperti di Desa Nepa, Batioh, Montor, Nagasareh dan Tebanah. Namun ada yang liar dan ada yang tidak,” pungkasnya. (MUHLIS/ROS)