PAMEKASAN, koranmadura.com – Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pamekasan, Madura, Jawa Timur, Tabri S Munir, mengingatkan insan jurnalis tidak mudah terpengaruh polarisasi yang dibangun untuk kepentingan politik calon pada Pemilu 2024.
Tabri, begitu ia disapa, menjelaskan, wartawan harus taat Kode Etik Jurnalistik (KEJ), akurat, terkonfirmasi, tidak berpihak, serta bukan berasal dari sumber berita yang berpotensi menyesatkan.
“Penting kami (PWI Pamekasan, red) mengingatkan agar wartawan tidak terpengaruh dukungan pada kontestasi Pemilu. Utamanya framing dari gerakan politik yang menguntungkan politik calon tertentu,” kata Tabri saat mengisi acara Sosialisasi Pengawasan Partisipatif Pemilu yang digelar Bawaslu di Hotel Cahaya Berlian Pamekasan, Jumat, 17 Maret 2023.
Selain itu, Tabri meminta jurnalis untuk menghindari kegiatan yang mendelegitimasi hasil pemilu yang memanipulasi pengetahuan publik.
“Jurnalis juga harus mampu memfilter sumber berita berupa sindiran atau pernyataan yang bersifat provokatif, karena hal itu berpengaruh terhadap kondisi sosial maupun hasil pemilu,” tuturnya.
Hal penting yang juga disampaikan oleh jurnalis olahraga itu, indikator pengawas Pemilu dapat dibaca berintegritas adalah ketika tidak ada konflik lanjutan usai Pemilu digelar, baik konflik sosial maupun hasil Pemilu. (RIDWAN/ROS/VEM)