SAMPANG, koranmadura.com – Merasa haknya ditelantarkan, puluhan guru honorer yang lulus passing grade pada seleksi guru Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) 2021 lalu, menggelar unjuk rasa di depan kantor Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur.
Para pendemo dari Forum Guru Honorer Lulus Passing Grade ini meminta haknya kepada Pemkab untuk melakukan pengangakatannya sebagai PPPK dengan mengeluarkan surat keputusan (SK) sebagai guru honorer.
Dalam orasinya, salah satu korlap aksi Rofiani menilai Pemerintah Sampang lamban dalam merealisasikan tuntutan para guru honorer. Sehingga nasib dari 519 honorer lulus passing grade yang tersisa hingga saat ini tidak jelas.
“Kami meminta hak kami untuk di SK kan di tahun 2023. karena dana kami sudah disediakan oleh pemerintah pusat sesuai dengan peraturan Kemenkeu No 212 tertanggal 27 Desember 2022 lalu. Jadi Menteri Keuangan sudah menyiapkan kurang lebih dana Rp 4,3 miliar untuk mengangkat 2118 guru dan 535 nakes. Sedangkan kami hanya 519 orang saja. Jadi kami memohon meng SK kan kami pada 2023,” teriaknya. Selasa, 21 Maret 2023.
Sementara Kepala Disdik Kabupaten Sampang, Edi Subinto saat menemui pendemo menyatakan, saat ini Disdik masih kekurangan guru. Sehingga pihaknya mendukung para guru honorer yang lulus passing grade tersebut untuk diangkat PPPK dan di SK kan, agar kebutuhan guru di sampang bisa terpenuhi dengan PPPK.
“Prinsip kami itu mendukung upaya guru honorer yang lulus passing grade ini bisa diangkat PPPK,” ucapnya saat menemui pendemo di depan kantornya.
Mendengar jawaban dukungan itu, puluhan pendemo dari Forum Guru Honorer Lulus Passing Grade ini kemudian bergeser ke kantor DPRD Sampang guna menyuarakan kembali aspirasinya. (MUHLIS/ROS/VEM)