SAMPANG, koranmadura.com – Memasuki masa tanam, hama ulat menyerang tanaman padi petani di Sampang, Madura, Jawa Timur. Bahkan tidak hanya hama ulat, padi petani juga berjamur yang menyebabkan bulirnya kopong atau tidak berisi.
Menanggapi hal itu, Kepala Dinas Petanian dan Ketahanan Pangan (Disperta KP) Kabupaten Sampang, Suyono mengaku masih belum mendapat laporan mengenai kasus serangan penyakit yang disebabkan oleh hama ulat maupun jamur.
Baca: Masuk Masa Panen, Hama Ulat Serang Padi Petani di Sampang
Oleh karena itu, pihaknya mengaku akan segera mengecek kondisi pertanian di wilayah tersebut melalui petugas Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan-Pengamat Hama dan Penyakit (POPT-PHP).
“Sejauh ini masih belum ada laporan dari para petani. Tapi yang jelas kami akan segera koordinasi dengan petugas di lapangan mengenai informasi tersebut agar supaya serangan itu segera ditindaklanjuti,” katanya, Jumat, 3 Maret 2023.
Lanjut Suyono menyampaikan, untuk kondisi gabah atau panenan musim tanam di Musim Penghujan (MP) 2022-2023 sudah mencapai 70 persen dengan hasil cukup bagus karena didukung ketersediaan air yang cukup.
“Kalau berapa produksinya, masih belum ketemu. Kami masih menunggu sampai panen selesai semua. Karena sampai dengan hari ini, di beberapa Kecamatan belum selesai melakukan panen. Tapi hasil penghitungan produksi di masing-masing Kecamatan menunjukkan hasil yang cukup bagus, karena per hektare padi bisa menghasilkan 5,5 hingga 9 ton gabah kering panen,” pungkasnya. (MUHLIS/DIK)