JAKARTA, Koranmadura.com – Presiden Jokowi akhirnya memberi penjelasan dan klarifikasi terkait himbauan dari Sekretariat Kabinet tentang larangan buka puasa kepada para menteri dan pejabat negara setingkat menteri.
Penjelasan itu disampaikan Presiden Jokowi karena banyak tanggapan yang disampaikan menyusul himbauan tersebut, terutama dari partai politik dan sejumlah tokoh.
Dalam keterangannya lewat saluran Youtube Sekretariat Presiden, Presiden Jokowi menyebutkan bahwa himbauan itu hanya berlaku untuk internal pemerintah. Terutama para menteri dan pejabat negara setingkat menteri. Himbauan larangan berbuka puasa itu tidak ditujukan untuk masyarakat umum.
Presiden Jokowi meminta agar dana yang biasanya dipakai untuk buka puasa bagi para menteri dialihkan ke kegiatan-kegiatan yang lebih bermanfaat. Termasuk di antaranya adalah membantu fakir miskin dan menggelar operasi pasar murah.
Langkah ini diambil karena masyarakat sedang menyoroti dengan sangat tajam gaya hidup para pejabat negara sekarang ini. “Untuk itu saya meminta jajaran pemerintah menyambut bulan puasa tahun ini dengan semangat kesederhanaan dan tidak berlebihan,” kata Jokowi.
Dia meneruskan, “Dan anggaran yang biasanya dipakai untuk buka puasa bersama, kita alihkan. Kita isi untuk kegiatan-kegiatan yang lebih bermanfaat. Kita bantu mereka yang lebih membutuhkan, pemberian santunan untuk fakir miskin, pemberian santunan untuk yatim piatu, serta masyarakat yang benar-benar membutuhkan.”
“Termasuk bisa juga dipakai untuk menggelar pasar murah bagi masyarakat,” pungkas Presiden Jokowi. (Sander)