JAKARTA, Koranmadura.com – Anggota Komisi I DPR RI dari Fraksi Partai Golkar, Bobby Adhityo Rizaldi mewanti-wanti pemerintah untuk tidak berkompromi dengan syarat yang diajukan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua untuk membebaskan pilot Susi Air, Kapten Philips Marks Marthens.
Kapten Philips Marks Marthens masih disandera KKB Papua setelah pesawat Susi Air mereka bakar beberapa waktu yang lalu. Beberapa penumpang juga ikut disandera KKB.
KKB menuntut membanter Kapten Philips Marks Marthens dengan amunisi dan senjata api. Terkait tuntutan tersebut Bobby mengingatkan pemerintah untuk tidak boleh berkompromi dengan tuntutan tersebut.
“Tentu tidak ada kompromi soal hal tersebut, apalagi menukar dengan senjata yang akan digunakan untuk membunuh bangsa kita. Mereka harus segera menyerahkan sandera tersebut sehat walafiat,” tegas Bobby sebagaimana dilansir dari dpr.go.id.
Menurut Bobby, KKB tidak akan berani membahayakan Pilot Susi Air Kapten Philips Marks Marthens. Pasalnya, sandera KKB Papua tersebut merupakan warga negara asing yaitu dari negara Selandia Baru. Dan, KKB akan melakukan tindakan “bunuh diri” bila membahayakan nyawa warga negara asing.
“Kami berkeyakinan mereka tidak akan berani melakukan hal-hal yang akan membahayakan jiwa sandera dari luar negeri tersebut,” ujarnya.
Menurutnya, mereka, hanya berani terhadap sesama anak bangsa. “Saya yakin mereka tidak akan berani melakukan hal-hal yang menyebabkan insiden internasional, berbeda dengan kekejaman terhadap sesama anak bangsa,” ucap Politisi Fraksi Partai Golkar ini.
Oleh karenanya, dia meminta pemerintah tidak perlu menanggapi terkait permintaan KKB bermacam-macam tersebut. lebih baik menurutnya, pemerintah fokus untuk segera melepaskan sandera dengan melakukan operasi penyelamatan pilot Philip Mehrtens tersebut. (Sander)