SAMPANG, koranmadura.com – Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur, menyebutkan tiga dari 14 Kecamatan yang menjadi penyumbang terbanyak adanya kekosongan kursi jabatan Kepala Sekolah (Kepsek) tingkat Sekolah Dasar (SD).
Kepala Disdik Kabupaten Sampang, Edi Subinto menyatakan, kekosongan jabatan kepala sekolah terjadi di 14 Kecamatan. Namun yang menjadi penyumbang terbanyak adanya kekosongan Kepsek di tingkat sekolah SD yaitu berada di bagian utara Kabupaten Sampang, di antaranya sekolah-sekolah SD yang berada di Kecamatan Sokobanah, Ketapang dan Banyuates.
“14 Kecamatan semuanya ada. Tapi yang paling banyak Kepsek SD yang kosong yaitu ada di wilayah patura terutama di tiga kecamatan seperti Kecamatan Sokobanah, Ketapang dan Banyuates. Saat ini ada 98 kursi Kepsek SD yang kosong,” ujarnya, Sabtu, 11 Maret 2023.
Untuk menyikapi kekosongan Kepsek tersebut, Edi Subinto mengaku akan segera mengisinya dengan melakukan pengangkatan dari kalangan guru namun hanya berlaku untuk menjabat Kepsek SD selama satu periode atau selama empat tahun lamanya. Sebab saat ini, persyaratan untuk mengisi jabatan Kepsek SD hanya bisa dilakukan oleh guru penggerak dengan sebelumnya bisa dilakukan persyaratan dengan hanya mengikuti diklat calon Kepsek SD.
“Sedangkan saat ini ada 100 dari ribuan guru yang mendaftar di Sampang dinyatakan lolos seleksi mengikuti guru penggerak dan sekarang masih sedang berlangsung. Kemudian menjadi guru penggerak itu prosesnya kurang lebih 6-9 bulan lamanya,” paparnya.
Di sisi lain pihaknya menegaskan, menjadi guru penggerak bukan hanya untuk persyaratan sebagai Kepsek atau pengawas sekolah. Namun guru penggerak semata-mata ketika pelaksanaan kurikulum merdeka, nantinya bisa berjalan dengan baik dan sesuai dengan harapan pemerintah pusat.
“Jadi pelaksanaan kurikulum merdeka ini, bisa diawali dengan guru penggerak,” pungkasnya. (MUHLIS/ROS/VEM)