JAKARTA, Koranmadura.com – Musim mudik Lebaran 2023 semakin dekat, hanya tinggal dua minggu lagi. Puncak arus mudik pun diperkirakan terjadi pada 19-21 April 2023. Karena itu, para pemangku kepentingan diingatkan untuk membenahi dan menyiapkan sarana yang memadai guna memperlancar arus mudik tahun ini.
Anggota Komisi VI DPR RI dari Fraksi Partai Golkar, Nusron Wahid, misalnya, meminta BUMN Transportasi untuk menyiapkan sarana transportasi yang baik dan layak bagi masyarakat yang melakukan mudik pada Lebaran 2023 ini. Pasalnya, jumlah pemudik tahun diperkirakan melonjak dari tahun-tahun sebelumnya, setelah pemerintah melonggarkan pergerakan dan kegiatan manusia menyusul makin melandainya pandemi Covid-19.
Nusron Wahid meminta itu saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Transportasi di Jakarta, Senin 3 April 2023 sebagaimana dilansir dari dpr.go.id.
Adapun BUMN Transportasi yang hadir dalam RDP tersebut adalah Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero), PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero), PT Kereta Api Indonesia (Persero), PT Citilink Indonesia, PT ASDP Indonesia Ferry (Persero), dan Perum Damri.
“Feeling saya, karena orang sudah lama ngempet (menahan) diri untuk mudik, itu tahun ini itungan saya itu 120 persen untuk kereta api dari tahun 2019, saya khawatir kalau terjadi kekurangan penumpang dan menumpuk di kereta api, kalau nggak diantisipasi akan menimbulkan keramaian,” ujar Nusron Wahid.
Menurut Nusron, saat ini Kereta Api merupakan salah satu moda transportasi yang digemari masyarakat. Sehingga demand masyarakat terhadap moda transportasi Kereta Api cukup tinggi.
“Sekarang trennya kelas menengah itu pak, kalau mau mudik kecuali bawa mobil sendiri dan kemudian mampir ke saudaranya, kalau destinasinya cuma satu pasti kereta kalau mudik. Pertama nyaman, kedua bisa istirahat, ketiga nggak buru-buru, stasiunnya di tengah kota,” jelasnya.
Karena itu, Nusron meminta KAI dapat meningkatkan porsi moda transportasi KAI untuk mengantisipasi peningkatan penumpang tersebut.
“Nataru saja sudah 6,467 juta. Padahal orang mudik Nataru itu lebih sedikit. Kesannya hiburan. Tapi kalau mudik Lebaran ada unsur spiritual, mungkin bapak-bapak merasakan itu semua, sehingga lebih nambah, mungkin (penumpang) akan mencapai 7,5 juta. Karena itu supaya ini bisa diantisipasi, kecuali gerbongnya sudah tidak ada lain cerita,” tutupnya. (Sander)