SAMPANG, koranmadura.com – Jembatan penghubung dua desa yang berada di wilayah Kecamatan Tambelangan, Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur, ambles dan terbelah dua.
Salah satu warga Desa Somber, Rosi mengatakan, peristiwa jembatan ambruk dan terbelah menjadi dua di desanya terjadi pada Rabu sore, 26 April 2023 kemarin. Dalam peristiwa itu tidak memakan korban jiwa sebab di saat jembatan ambruk sempat terjadi hujan sehingga dimungkinkan warga tidak ada yang melintas.
“Sebenarnya jembatan itu sudah ambruk pada 2021 lalu. Bahkan sempat Bapak bupati kala itu meninjau langsung ke lokasi dan menyampaikan kepada warga setempat akan segera ditindaklanjutinya, namun disesuaikan dengan kondisi anggaran,” ujarnya kepada koranmadura com melalui sambungan telepon whatapps, Kamis, 27 April 2023.
Karena sekian lama belum juga ada perbaikan, lanjut Rosi mengungkapkan, kemudian jembatan yang menjadi akses utama Desa Somber ke Desa Birem hingga ke sejumlah desa di Kecamatan Banyuates itu, dilakukan perbaikan swadaya oleh pihak desa dan warga setempat dengan menimbunnya menggunakan sirtu agar bisa dilewati kendaraan oleh warga sekitar.
“Apa boleh buat meski diperbaiki swadaya, jembatan itu kembali ambruk dan lebih parah dari sebelumnya karena kondisi jembatan saat ini terbelah menjadi dua. Kami berharap pemerintah Sampang memperhatikan warga Desa Somber dan segera memperbaikinya,” harapnya.
Harapan untuk segera diperbaikinya, Rosi mengaku dikarenakan jembatan tersebut merupakan akses utama yang mempermudah warga saat melintasi menuju desa tetangga. Jembatan yang diperkirakan memiliki panjang kurang lebih belasan meter dengan kedalaman hingga ke dasar tanah mencapai 10 meter itu keberadaaanya menjadi akses jalan yang menghubungkan dua desa yakni Desa Somber dan Desa Birem, Kecamatan Tambelangan, bahkan bisa menuju ke sejumlah desa di wilayah pantura yang berada di Kecamatan Banyuates.
”Jembatan itu akses jalan utama. Ketika rusak seperti kondisi sekarang, maka warga harus putar balik mencari jalan lain yang jaraknya sangat jauh dan ditambah akses jalan lain kondisinya juga rusak sehingga waktu tempuhnya lebih dari dua kali lipat,” keluhnya.
Sementara Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Sampang, Moh. Zis saat dikonfirmasi membenarkan adanya jembatan rusak tersebut. Namun penanganan jembatan itu sudah masuk dalam usulan bencana di Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sampang.
“Untuk lebih jelasnya langsung konfirmasi ke BPBD, mohon maaf saya lagi rapat di Surabaya,” ujarnya singkat melalui pesan whatapps. (MUHLIS/ROS)