JAKARTA, Koranmadura.com – Politisi senior PDI Perjuangan Said Abdullah memastikan, PDI Perjuangan antusias menyambut rencana pertemuan dari Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan. Sebab pada dasarnya, partai banteng moncong putih itu ingin melakukan silaturahmi politik dengan semua kekuatan.
“Yang saya baca dalam peta perpolitikan dalam seminggu ini, pertama dari Sekjen Gerindra Pak Ahmad Muzani yang akan bertemu dengan PDI Perjuangan. Kemudian ditebelin ketika Pak Prabowo acara di TNI AU bertemu Mbak Puan. Pak Prabowo ingin bertemu PDI Perjuangan. Pak Zul (Zulkifli Hasan) yang saya baca statement-nya sama, ingin bertemu PDI Perjuangan,” kata Said Abdullah kepada wartawan di Senayan, Jakarta, Selasa 11 April 2023.
Menurut Said Abdullah, sejak awal PDI Perjuangan sudah melakukan silaturahmi politik. Itu yang dijalankan Ketua DPP yang juga Ketua DPR Puan Maharani dengan mengunjungi para ketua umum partai politik.
“Itu sesungguhnya akan bikin kerja sama politik. Kalau bahasanya kawan-kawan, koalisi besar. Saya hindari kata itu karena diksi itu tidak ditemukan dalam sistem presidensial. Seharusnya yang pas kerja sama politik besar, kerja sama akbar parpol. Dan itu memang gagasan awal dari kami oleh PDI Perjuangan. Dan itu dilakukan oleh Mbak Puan ketika melakukan silaturahmi ke Pak Prabowo (Subianto), Airlangga (Hartarto), ke Pak Muhaimin Iskandar. Kan akan dilakukan terus menerus,” jelas Said Abdullah lagi.
Lebih jauh Said menjelaskan, sesungguhnya jalan kerja sama ini sudah dirintis oleh PDI Perjuangan lewat Puan Maharani. Bedanya, PDI Perjuangan mendatangi partai itu satu demi satu. Hanya memang terhenti karena ketika mendatangi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) terjadi pergantian ketua umum di partai itu.
Sementara dengan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan, Puan Maharani belum bertemu karena belum mendapat jadwal yang cocok antara Puan dengan Zulkifli Hasan sebagai Ketua Umum PAN. “Sebelum koalisi, kita memang kesulitan menggunakan diksi, karena tidak ditemukan di sistem presidensial, kecuali parlementer, baru kita bicara koalisi,” imbuhnya.
Pada bagian lain, Said Abdullah menegaskan PDI Perjuangan belum ingin berbicara tentang posisi calon presiden (capres) atau calon wakil presiden (cawapres). Yang terpenting bagi mereka, kata Said Abdullah, adalah tentang bagaimana bangsa ini ke depan setelah era Presiden Jokowi. Karena itu yang paling utama bagi PDI Perjuangan adalah duduk bersama untuk membahas seperti apa bangsa ini dalam lima tahun ke depan.
“Duduk saja dulu, lima tahun ke depan mau seperti apa. Ayo yang sudah baik dilakukan oleh bapak Presiden Jokowi kita lanjutkan. Tapi kita harus jauh juga, tantangannya ke depan pasti berbeda,” imbuh Ketua Badan Anggaran DPR RI itu.
Karena itu, sejauh ini PDI Perjuangan belum membicarakan figur capres atau cawapres untuk Pilpres 2024. Selain karena alasan tadi, juga karena urusan capres dan cawapres di PDI Perjuangan adalah hak prerogatif Ketua Umum Megawati Soekarnoputri.
HM Said sendiri juga tidak ingin menyebut nama capres atau cawapres, seperti beberapa petinggi PDI Perjuangan, karena tidak ingin mendahului Ketua Umum Megawati Soekarnoputri. (Sander)