BANGKALAN, koranmdura.com – Paguyuban Pemuda Kabupaten Bangkalan (PPB), Madura, Jawa Timur mempertanyakan keseriusan pihak Dinas Lingkungan Dan Hidup (DPH) dalam penanganan sampah.
Hal itu disampaikan oleh ketua PPB, Muhammad Sufi dalam acara dialog publik, Minggu 9 April 2023, di Cafe Praja, Bangkalan. Menurut dia, persoalan sampah terlihat masih terabaikan oleh pemerintah. Sehingga banyak sampah dibuang sembarangan.
“Salah satu kasus ada pembuangan sembarangan kantong darah, padahal itu masuk limbah medis yang harus dibuang secara khusus,” kata dia.
Selain itu, lanjuta Sufi, menurut data yang dimiliki masyarakat Kabupaten Bangkalan bisa memproduksi 428 ton sampah setiap hari. Tentu jika tidak diolah dengan baik, maka akan menumpuk di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah.
“Sampah organik bisa di pisah mana sampah rumahan dan bukan rumahan. Lalu diolah menjadi bahan ekonomis yang bisa jadi nilai jual. Sehingga sampah jadi zore di Bangkalan,” kata dia.
Sementara Anggota Komisi C, Dewan Perwakilan Rakyar Daerah (DPRD) Bangkalan, H. Musawwir menyampaikan, DLH mendapatkan anggaran sekitar 5 persen dari total Angaran Pendapatan dan Belanja Derah (APBD).
“Saya berharap kepada DLH pengolahan sampah perlu ditingkatkan dan bisa menjadikan Bangkalan sebagai kota yang indah,” kata dia.
Kepaka DLH Kabupaten Bangkalan, Anang Yulianto menyampaikan, pihaknya sudah berupaya sampah di kota salak ini jadi zero. Salah satu terobosan saat ini pengoptimalan Tempat Pengelolaan Sampah Reduce, Reuse, Recycle (TPS3R).
“Artinya melalui pengolahan sampah melalui TPS3R ini tidak perlu buang sampaj ke TPA. Karena sampah sudah diolah jadi bahan ekonomis,” kata dia. (MAHMUD/ROS/VEM)