JAKARTA, Koranmadura.com – “Perang” Komisi III DPRI RI dengan Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD menjadi salah satu sorotan dalam survei yang dilakukan Lingkaran Survei Indonesia (LSI). Hasilnya, pernyataan Mahfud MD jauh lebih dipercaya publik dibanding retorika yang dibangun anggota Komisi III DPR RI.
Demikian hasil survei LSI yang hasilnya diumumkan secara virtual oleh Direktur Eksekutif LSI Djayadi Hanan pada Minggu 9 April 2023.
Terkait perang Mahfud MD versus Komisi III DPR RI ini, LSI mengajukan dua pertanyaan. Pertama, “Apakah Ibu/Bapak mengikuti berita tentang rapat antara Menko Polhukam Mahfud MD dengan Komisi III DPR-RI
29 Maret kemarin?”
Atas pertanyaan ini, sebanyak 43,9 persen responden menjawab ya dan 56,1 persen responden mengaku tidak mengikuti pemberitaan rapat Mahfud MD dengan Komisi III DPR RI tersebut.
Pertanyaan kedua yang diajukan LSI adalah “Jika mengikuti atau menonton, keterangan dari pihak mana yang paling Ibu/Bapak percayai? Apakah lebih percaya Menko Polhukam Mahfud MD, lebih percaya DPR, percaya keduanya, atau tidak percaya keduanya?”
Atas pertanyaan ini, sebanyak 63,3 persen responden lebih memilih percaya pada pernyataan Mahfud MD. Hanya 3,6 persen responden yang percaya pada retorika anggota Komisi III DPR RI dalam rapat tersebut. Sebanyak 16,5 persen responden percaya kedua belah pihak, sedangkan 10,1 persen tidak percaya baik Komisi III maupun Mafud MD.
“Dari yang tahu kasus aliran dana tidak wajar, sekitar 43.9% mengikuti berita tentang rapat Mahfud MD dengan Komisi III DPR, dari yang mengikuti berita tersebut mayoritas 63.3% lebih percaya dengan keterangan Mahfud MD,” kata Djayadi Hanan.
Survei LSI ini dilakukan pada 31 Maret hingga 4 April 2023 menggunakan metode random digit dialing (RDD) yaitu teknik memilih sampel melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak.
Jumlah responden yang dilibatkan dalam survei ini sebanyak 1.229 responden dengan toleransi kesalahan sekitar 2,9 persen dan tingkat kepercayaan pada 95 persen. (Sander)