SUMENEP, koranmadura.com – Korban selamat tenggelamnya KM Jaya Makmur di perairan Giliraja, Sumenep, Jawa Timur, Dhofir (60) menceritakan detik-detik kapal bermuatan garam itu tenggelam, Rabu, 3 Mei 2023, kemarin.
Menurut dia, saat itu, KM Jaya Makmur berangkat dari Pulau Giliraja tujuan Penarukan sekitar pukul 10.00 WIB. Kapal memuat garam dan tiga orang termasuk dirinya.
Jika dalam kondisi normal, diperkirakan kapal tiba di tujuan pada pukul 17.00 WIB hari itu juga. Namun, setelah tiga jam perjalanan, lambung kapal sebelah kiri bocor.
Dhofir bersama dua rekannya, Abdussalam (50) dan Eko (31) sempat berusaha menguras air dari atas kapal. Namun sia-sia. Sebab dari dua mesin penguras air yang ada, satu mati.
Kapal pun mulai tenggelam. Namun sebelum karam sepenuhnya, ketiga awak asal Desa/Kecamatan Kreseh, Kabupaten Sampang, itu sempat memakai jaket pelampung, dan sempat merakit kayu dan jeriken.
“Terus yang bernama Eko (satu ABK yang masih dalam proses pencarian) saat itu ada di belakang. Diajak kumpul, tidak mau dia. Saya disuruh turun duluan bersama Abdussalam,” tuturnya.
Setelah kapal tenggelam, Dhofir bersama Abdussalam terpisah dengan Eko, dan tidak mengetahui keberadaannya.
Setelah sekitar 1,5 hingga 2 jam terombang ambing di tengah laut, akhirnya Dhofir dan Abdussalam ada yang menemukan dan menolong, yaitu awak TB Logindo Progres yang sedang melaksanakan tugas penjagaan dan pegawasan sumur Migas HCML.
Kamis, 4 Mei 2023, siang, Dhofir dan Abdussalam akhirnya dievakuasi ke kantor Satpolairud Polres Sumenep di Kecamatan Kalianget.
Sementara itu, ABK atas nama Eko masih hilang dan dalam proses pencarian oleh petugas gabungan. (FATHOL ALIF/DIK)