MANGGARAI BARAT, Koranmadura.com – Indonesia dan Malaysia sepakat untuk meningkatkan kerja sama perdagangan, khususnya melalui pelaksanaan Joint Trade and Investment Committee (JTIC) Indonesia-Malaysia.
Hal itu mengemuka saat Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan melakukan pertemuan bilateral dengan Menteri Investasi, Perdagangan, dan Industri Malaysia YB Senator Tangku Datuk Seri Utama Zafrul Bin Tengku Abdul Aziz di Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), Rabu (10/5/2023), di sela berlangsungnya Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN.
Didampingi Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional, Djatmiko Bris Witjaksono, Mendag Zulkifli Hasan mengungkapkan, Indonesia siap melaksanakan pertemuan JTIC ke-4.
“Kami mengusulkan pertemuan JTIC ke-4 tingkat Menteri dapat diselenggarakan pada pertengahan tahun ini, untuk mengeksplorasi potensi kerja sama perdagangan dan investasi di berbagai sektor,” tutur Zulkifli Hasan, seperti dilansir kemendag.go.id.
Selanjutnya, pertemuan membahas persiapan penandatanganan Review Border Trade Agreement (BTA) 1970 Indonesia-Malaysia, perjanjian perdagangan yang memfasilitasi pemenuhan kebutuhan sehari-hari masyarakat perbatasan. Mendag menyebut, Indonesia siap menandatangani review BTA Indonesia-Malaysia dan mendorong agar proses internal Malaysia juga dapat segera selesai.
Kedua menteri juga membahas sejumlah peluang kerja sama baru antara lain dalam bidangperdagangan digital, inisiasi hijau (Green Initiatives), makanan halal, serta industri makanan sehat.
Pada periode Januari—Maret 2023, total perdagangan Indonesia dan Malaysia tercatat sebesar US$6,15 miliar, turun 4,57% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Pada periode ini, ekspor Indonesia ke Malaysia tercatat US$ 3,32 miliar sedangkan impor Indonesia dari Malaysia sebesar US$2,82 miliar.
Sementara pada 2022, total perdagangan kedua negara tercatat sebesar US$27,93 miliar. Ekspor Indonesia ke Malaysia tercatat sebesar US$ 15,45 miliar sedangkan impor Indonesia dari Malaysia tercatat sebesar US$ 12,48 miliar sehingga Indonesia menikmati surplus sebesar US$2,98 miliar.
Ekspor utama Indonesia ke Malaysia di antaranya batu bara, minyak kelapa sawit, minyak petroleum, kokas petroleum, serta asam lemak monokarbosilat industri. Sedangkan, impor utama Indonesia dari Malaysia diantaranya minyak petroleum, hidrokarbon asiklik, polimer dari etilena, peralatan mesin, serta alkohol asiklik. (Kunjana)