SUMENEP, koranmadura.com – Dua nelayan di Kabupaten Sumenep dikabarkan hilang kontak, setelah hanyut terbawa angin di perairan utara Sumenep antara Kecamatan Batang-Batang dan Dungkek.
Kedua nelayan merupakan anak buah kapal (ABK) KMN Anjar Sinar Sari. Masing-masing atas nama Tauhed (36) dan Muntahe (44), warga Desa Beluk Ares, Kecamatan Ambunten, Kabupaten Sumenep.
Peristiwa tersebut berawal pada Senin, 22 Mei 2023, sekitar pukul 09.00 Wib. Saat itu, KMN Anjar Sinar Sari membawa 18 ABK berangkat dari pantai Beluk Raja, Kecamatan Ambunten menuju ke salah satu rumpon di tengah laut.
Mereka tiba di tujuan sekitar pukul 16.00 Wib. Setibanya di sana, para ABK, termasuk Tauhed dan Muntahe, memancing sambil meluangkan waktu untuk istirahat.
Keesokan harinya, Selasa, 23 Mei 2023,kemarin sekitar pukul 05.00 Wib, para ABK mulai melakukan aktifitas menjaring ikan dengan menurunkan 2 ABK, yaitu Tauhed dan Muntahe.
Kedunya dibekali ban ukuran kecil sebagai pelampung dan ban ukuran besar sebagai tempat lampu reflektor. KMN Anjar Sinar Sari lalu melakukan survei ikan dengan memutari area rumpon.
“Saat kapal melakukan survei terjadi kerusakan pada bagian pancer kemudi kapal. Para ABK kemudian berusaha memperbaikinya,” kata Kasi Humas Polres Sumenep AKP Widiarti, Rabu, 24 Mei 2023.
Namun, sambungnya, saat posisi kapal lego jangkar, dua ABK yang berada di rumpon, yaitu Tauhed dan Muntahe, hanyut terbawa angin dan menjauh dari kapal hingga tidak terlihat.
“Adapun posisi KMN Anjar Sinar Sari lego jangkar berada di koordinat 6° 36′ 55.8” S – 114° 14′ 11.2” E,” tambahnya. FATHOL ALIF