SUMENEP, koranmadura.com – H-1 jelang keberangkatan, koper seluruh jemaah haji Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur yang berisi barang bawaan ditimbang beratnya oleh petugas di Kantor Kementerian Agama (Kemenag) setempat.
Proses penimbangan koper seluruh jemaah haji yang tergabung di kloter 7 dan 8 dilalukan sejak pukul 08.00 WIB, Rabu, 24 Mei 2023.
Pantauan di lokasi hingga pukul 10.30 WIB, terdapat satu koper jemaah haji yang terpaksa dibongkar oleh pihak jemaah sendiri. Pasalnya, barang yang dibawa melebihi ketentuan, yaitu maksimal 20 kilogram.
Jemaah haji yang kopernya terpaksa harus dibongkar, untuk dikurangi bebannya, diketahui berasal dari Kecamatan Arjasa, Pulau Kangean.
“Barang bawaannya ketika ditimbang terlalu banyak. Lebih tujuh kilogram. Karena, kan, maksimal 20 kilo,” kata Sunarwi, anak jemaah haji yang kopernya kelebihan beban.
Beberapa barang bawaan dalam koper yang terpaksa harus dikeluarkan dan tak jadi dibawa ke Tanah Suci di antaranya berupa buah apel, gula aren, kacang hijau, kentang, hingga sabun.
Menurut Sunarwi, barang-barang itu adalah milik ibunya yang rencananya akan dibawa ke Tanah Suci sebagai bekal melaksanakan ibadah haji.
“Maklum, orang tua (lansia). Katanya, di sana itu takut. Takut tidak ada jaminan (soal kebutuhan makanan),” kata dia.
Selain itu, ada pula seorang jemaah haji asal Pulau Sapudi yang masih menggunakan sahara, bukan koper. Sehingga saat di kantor Kemenag bawaannya harus disalin ke koper yang telah disediakan.
Sekadar diketahui, sebanyak 769 jemaah haji Sumenep dijadwalkan berangkat dari GOR A. Yani menuju Asrama Haji, Sukolilo, Surabaya pada Kamis, 25 Mei 2023, besok pukul 14.00 WIB. (FATHOL ALIF/ROS)