SUMENEP, koranmadura.com – Mediasi yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Sumenep terkait polemik pembangunan tambak garam dengan mereklamasi laut di kawasan Pantai Desa Gersik Putih, Kecamatan Gapura tidak membuahkan hasil.
Forum mediasi itu dipimpin oleh Kepala Dinas Penanaman Modal Perijinan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) dan Tenaga Kerja (Naker) Kabupaten Sumenep, Abd Rahman Riadi.
Rahman mengungkapkan, dalam pertemuan tersebut, belum ada kesepakatan yang tercapai antara kedua belah pihak, yaitu warga yang menolak dengan pihak penggarap, Pemerintah Desa, termasuk pemilik Sertifikat Hak Milik (SHM) yang terlibat dalam polemik tersebut.
Dalam upayanya untuk menyelesaikan konflik ini, Rahman mendorong Pemerintah Desa untuk melakukan komunikasi lebih lanjut dengan masyarakat guna memberikan penjelasan mengenai program pembangunan tambak garam tersebut.
“Jadi perlu komunikasi lagi dengan masyarakat supaya kondusif. Apalagi, tadi Kades bersedia untuk menyerahkan lahan yang ber-SPPT itu kepada masyarakat,” kata mantan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumenep itu.
Polemik ini bermula dari rencana pembangunan tambak garam oleh penggarap yang difasilitasi Pemerintah Desa di kawasan pantai Desa Gersik Putih.
Namun, hal tersebut menimbulkan penolakan dari warga setempat yang merasa terancam oleh dampak lingkungan yang bakal ditimbulkan proyek tersebut.
Beberapa waktu lalu, warga memasang Maklumat Takerbuy 2023 untuk Keselamatan dan Lingkungan di lokasi yang rencananya akan dibangun tambak garam sebagai isyarat bagi penggarap dan Pemerintah Desa Gersik Putih bahwa, warga yang menolak tidak berjuang sendiri. Banyak pihak yang mendukung gerakan mereka.
Maklumat itu berisi tanda tangan sejumlah ulama kharismatik seperti Pengasuh Pondok Pesantren Assadad KH Thaifur Ali Wafa, Rois Syuriah NU Sumenep KH Hafidzi Syarbini, Ketua PC NU KH A. Pandji Taufiq, Rais NU Dungkek KH Roji Fawaid, dan Kiai Syahid Munawar.
Selain itu, sejumlah tokoh masyarakat, aktivis lingkungan, dan aktivis mahasiswa juga turut membubuhi tanda tangan dalam maklumat. (FATHOL ALIF/DIK)