KAIRO, Koranmadura.com – Misi dagang Indonesia ke Mesir, yang dipimpin Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan, berhasil menandatangani sejumlah nota kesepahaman (memorandum of understanding/MoU) dengan potensi transaksi sebesar Rp12,88 triliun.
Capaian ini berasal dari penandatanganan MoU antara pebisnis kedua negara, MoU imbal dagang, serta penjajakan kesepakatan dagang (business matching).
“Misi dagang ke Mesir kali ini berhasil mencatat potensi transaksi sebesar Rp12,88 triliun yang meliputi berbagai produk utama/unggulan Indonesia. Transaksi ini masih berpeluang untuk bertambah. Hal ini mengingat para pelaku usaha masih menindaklanjuti permintaan dari calon mitra dagang yang telah dipertemukan dalam penjajakan kesepakatan dagang. Capaian ini merupakan momentum Indonesia untuk terus fokus menggarap pasar nontradisional, khususnya di kawasan Afrika,”kata Zulkifli Hasan, Minggu (14/5/2023), seperti dilansir kemendag.go.id.
Kegiatan misi dagang Mesir diikuti 12 pelaku usaha Indonesia, termasuk perwakilan dari Kadin dan Indonesia Egypt Business Council (IEBC) dan menghadirkan 120 pelaku usaha Mesir.
Kerja sama dan kolaborasi
Serangkaian kegiatan misi dagang pada 14–16 Mei 2023, Mendag Zulkifli Hasan menghadiri acara Forum Bisnis Indonesia-Mesir yang berlangsung di Kairo, Mesir, Minggu (14/5/2023).
Mendag menyatakan bahwa Indonesia dan Mesir memiliki banyak peluang untuk meningkatkan dan mempererat hubungan perdagangan melalui kerja sama dan kolaborasi, terutama di bidang perdagangan, investasi dan pariwisata. Mesir merupakan negara pertama di jazirah Arab yang mengakui kedaulatan Indonesia dan selama 7 dekade dan menjadi salah satu mitra penting dalam hubungan dagang Indonesia.
Forum bisnis ini diselenggarakan untuk mempertemukan dan memberi kesempatan bagi para pelaku bisnis dari Indonesia dan Mesir agar dapat membangun dan memperkuat hubungan dagang yang saling menguntungkan. Produk yang ditawarkan pada forum bisnis ini antara lain sawit dan turunannya, kopi, kakao, makanan olahan, dan logistik.
Mesir memiliki prospek besar bagi pelaku usaha Indonesia karena merupakan hub perdagangan menuju negara-negara di sekitarnya. Keberadaan jalur perdagangan Terusan Suez juga berperan menjadikan Mesir sebagai gerbang menuju negara-negara lain di kawasan Teluk, Afrika, dan Timur Tengah
Duta Besar RI Kairo, Lutfi Rauf menyatakan bahwa Indonesia siap memenuhi kebutuhan pasar Mesir dan KBRI Kairo siap mendukung misi peningkatan kerja sama Indonesia-Mesir, termasuk di bidang perdagangan, investasi, dan pariwisata.
Pada kesempatan yang sama juga dilakukan kegiatan business matching antara pelaku usaha Indonesia dengan importir dari Mesir.
Forum bisnis ini dihadiri oleh Kepala Layanan Komersial Mesir, Yahya Al Wathiq Billah; Sekretaris Jenderal Dewan Bisnis Mesir-Indonesia, Ahmad Bahgat; perwakilan dari Kadin Indonesia, Mufti Hamka; perwakilan Dewan Bisnis Indonesia Mesir, Dede Muharam; para pelaku usaha; serta perwakilan asosiasi dari Indonesia dan Mesir. Turut hadir Direktur Perundingan Perdagangan Internasional, Djatmiko Bris Witjaksono; Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional, Didi Sumedi; Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri, Budi Santoso; dan Atase Perdagangan RI Kairo, M. Syahran Bhakti. (Kunjana)