JAKARTA, Koranmadura.com – Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI dari PDI Perjuangan Rieke Diah Pitaloka berharap insiden penembakan di Kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI) beberapa waktu lalu dapat menjadi momentum para ulama untuk menjaga persatuan di masyarakat.
Dia meminta ulama untuk tidak justru membuat pernyataan yang memprovokasi sehingga keadaan bisa menjadi lebih buruk.
“Iya kan, karena kalau begitu kan tendensi-nya kalau provokasi kan negatif. Nah ini yang harus kita sama-sama jaga, jangan saling provokasi,” kata Rieke Diah Pitaloka sebagaimana dilansir dari dpr.go.id, Jumat 5 Mei 2023.
Dia meneruskan, “Kalau bisa, kepemimpinan para ulama kita itu memang inilah yang menjadi kunci juga salah satunya, kunci persatuan. Tapi kita melihat MUI itu sebagai wadah sentral bagi peran ulama. Peran ulama di tengah kehidupan masyarakat.”
Rieke Diah Pitaloka melihat, di tengah kompetisi politik yang sedang berlangsung untuk pemilihan umum (Pemilu) 2024 atau menjelang pertarungan elektoral, peristiwa ini tidak direspon ke arah politik. Masyarakat Indonesia menurutnya sudah cukup cerdas dalam mendengar, melihat, mengikuti dan menyikapi setiap isu dan peristiwa yang terjadi.
“Saya sih melihatnya, tidak direspon ke arah politik ya. Dinamika politiknya ada di ruang lain gitu. Tapi saya sebagai yang ada di Komisi Agama DPR RI, saya melihat betapa pentingnya, atau betapa di depannya peran ulama di Indonesia,” ucapnya. (Sander)