SAMPANG, koranmadura.com – Sebanyak 265 eks warga Syiah asal Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur, yang selama ini tinggal di Rusunawa Jemundo, Sidoarjo, akhirnya pulang kampung.
Pemulangan ratusan eks warga Syiah kali ini difasilitasi oleh Pemerintah Kabupaten Sampang, Kamis, 4 Mei 2023.
Kepulangan mereka disambut di Pendapa Trunojoyo oleh Bupati dan Wakil Bupati Sampang, Forkopimda, sejumlah ulama, perwakilan Kemenag RI, serta Tenaga Ahli KSP, untuk dilakukan proses pelepasan sebelum diantar pulang ke kampung halaman.
Bupati Sampang, H. Slamet Junaidi menyampaikan, sejak awal dirinya dilantik pada 2019 lalu, memang selalu berusaha menanamkan konsep memanusiakan manusia. Tujuannya tidak lain untuk menyelesaikan konflik yang sudah 11 tahun tidak pernah selesai.
“Kami sebagai pemimpin di Kabupaten Sampang merasa berdosa juga ketika saya dan wakil bupati tidak bisa menyelesaikan konflik yang sudah menahun ini. Makanya kami mencoba melakukan komunikasi dan koordinasi dengan berbagai pihak. Alhamdulillah sekarang ini merupakan penjemputan yang kedua,” ungkapnya.
Untuk selanjutnya, dia menitipkan kepada Tim Lima untuk selalu menjaga dan membimbing mereka (eks warga Syiah), serta segera berkoordinasi jika ada sesuatu persoalan di kemudian hari.
“Dan kepada seluruh saudara kami yang baru pulang, jaga hubungan dan komunikasi yang baik dengan masyarakat sekitar,” tambah orang nomor satu di lingkungan Pemkab Sampang itu.
Sekadar diketahui, kepulangan 265 pengungsi yang terdiri dari 62 Kepala Keluarga ini merupakan kepulangan gelombang ke dua. Mereka diantar menggunakan 4 armada bus menuju pendapa Kabupaten Sampang dengan pengawalan petugas.
Para pengungsi itu merupakan warga Desa Karang Gayam, Kecamatan Omben dan Desa Bluruan, Kecamatan Karang Penang, Sampang, Madura. (MUHLIS/FAT/DIK)