JAKARTA, Koranmadura.com – Presiden Jokowi pekan lalu menjajal jalan-jalan rusak parah di Provinsi Lampung. Kunjungan ini dilakukan setelah kondisi infrastruktur jalan yang rusak parah di provinsi itu viral di media sosial.
Dalam kunjungan ini, Presiden Jokowi tidak ingin melihat jalan yang diperbaiki secara mendadak oleh Pemerintah Provinsi Lampung. Dia lantas melalui jalan lain yang rusak parah di Kabupaten Lampung Selatan. Bahkan dia menghindari tawaran untuk naik helikopter.
Kunjungan Presiden Jokowi ini juga menjadi viral di media sosial. Tidak sedikit yang menilai, apa yang dilakukan Presiden Jokowi ini adalah caranya menampar Gubernur Lampung.
Sehubungan dengan itu, Wakil Ketua DPR RI Bidang Koordinator Kesejahteraan Rakyat (Korkesra) Abdul Muhaimin Iskandar (Gus Muhaimin), Senin 8 Mei 2023, meminta pemerintah dan semua pihak terkait untuk memperkuat pemeliharaan dan pengawasan pembangunan infrastruktur di seluruh wilayah Indonesia, terutama infrastruktur jalan.
“Pembangunan infrastruktur sudah berjalan baik. Yang perlu ditingkatkan itu adalah pemeliharaan dan pengawasannya. Ini menurut saya penting dioptimalkan,” kakta Gus Imin, sapaannya sekarang, sebagaimana dilansir dari dpr.go.id.
Pemanfaatan penyediaan infrastruktur, kata dia, tidak akan berjalan dengan baik tanpa pemeliharaan dan pengawasan yang optimal. “Jadi pembangunan tentu saja harus berjalan beriringan dengan pemeliharaan dan pengawasan,” kata Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu.
Pada bagian lain, Muhaimin mendorong pemerintah memperbanyak laboratorium uji mutu infrastruktur. Menurutnya pemerintah dapat menggandeng sejumlah universitas atau arsitektur terkait untuk mengoptimalkannya.
Laboratorium uji mutu infrastruktur adalah ujung tombak mutu sekaligus pengawasan pengerjaan infrastruktur di Indonesia, terutama jalan. Lebih lanjut, ia menambahkan, laboratorium uji mutu menjadi sangat vital dalam memastikan kualitas pembangunan infastruktur yang layak dan bertahan lama sesuai karakter geografis.
“Kita ini masih minim punya laboratorium uji mutu infrastruktur, padahal SDM kita banyak yang lulusan Teknik Infrastruktur Sipil dan Perancangan Arsitektur misalnya,” ujarnya. (Sander)