SUMENEP, koranmadura.com – Petani pisang di Desa Jaddung, Kecamatan Pragaan, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, merasa resah karena buah pisang mereka yang masuk musim panen rusak.
Buah pisang di daerah tersebut rusak diduga karena mengalami serangan hama virus yang belum pernah terjadi sebelumnya. Para petani belum tahu hama virus apa yang menyerang pisang.
Sebelumnya, buah pisang tumbuh dengan normal dan tidak ada masalah. Namun, saat ini, meskipun kulit pisang terlihat normal dengan warna biru, saat dikupas isinya berwarna kehitaman dan rusak hingga membusuk.
Dampaknya, para petani tidak dapat menjual buah pisang tersebut. Mereka pun mengalami kerugian yang cukup besar.
Saat ini, para petani merasa pasrah karena mereka tidak mengetahui cara mengatasi serangan hama virus yang tidak dikenali tersebut.
Sebelumnya, para petani dapat menjual buah pisang dengan harga antara 75 ribu rupiah hingga 150 ribu rupiah per tandan. Namun, saat ini mereka terpaksa harus menerima kenyataan pahit bahwa mereka tidak dapat menikmati musim panen pisang.
Para petani berharap agar Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Sumenep dapat membantu mengatasi serangan hama virus yang meresahkan ini.
“Harapan saya, Dinas Pertanian turun ke bawah mencari penyebabnya dan memberikan solusi. Karena masyarakat di sini, mayoritas petani sudah beralih menanam pisang,” kata salah seorang petani pisang, Syafi’i. (FATHOL ALIF/ROS)