JAKARTA, Koranmadura.com – Presiden Jokowi sudah tiba di Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Minggu 7 Mei 2023 untuk mengikuti Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN.
Saat tiba di Bandara Komodo, Labuan Bajo, kepada wartawan, Presiden Jokowi menjelaskan tentang prinsip keketuaan Indonesia di ASEAN pada 2023. Menurutnya, prinsip Indonesia adalah kolaborasi dan kerja sama dengan semua pihak. ASEAN, kata Presiden Jokowi, tetap terbuka dan bisa bekerja sama dengan negara mana pun.
“Prinsip Indonesia di keketuaan ASEAN adalah kolaborasi dan kerja sama dengan siapa pun. Dan, kita juga tidak ingin ASEAN menjadi proksi siapa pun, proksi negara mana pun,” ujar Presiden Jokowi sebagaimana dilansir dari Setkab.go.id.
Jokowi juga menekankan prinsip dialog dalam menyelesaikan setiap masalah yang ada di ASEAN. Termasuk termasuk dalam isu Myanmar yang juga akan menjadi salah satu poin pembahasan para pemimpin ASEAN pada KTT ke-42 ini.
“Iya, Itu secara khusus akan dibahas. Tetapi, acuan kita tetap untuk Myanmar, acuan kita tetap five-point consensus, tetap jadi acuan, tetapi itu harus dengan dialog, karena menurut saya sanksi itu bukan sebuah solusi,” ujarnya.
Presiden berharap agar konflik di Myanmar dapat segera diselesaikan. Setidaknya ada tiga hal yang ditekankan Presiden Jokowi terkait isu Myanmar, mulai dari penghentian kekerasan hingga mendorong peran aktif dari Myanmar dalam dialog-dialog.
“Pertama, kekerasan harus dihentikan, segera dihentikan. Yang kedua, bantuan kemanusiaan harus sampai ke rakyat di Myanmar. Yang ketiga, dialog-itu yang penting-yang ingin kita yang aktif tidak hanya di sini, tetapi juga di Myanmar sendiri juga harus aktif untuk berperan dalam dialog-dialog yang kita lakukan,” pungkasnya. (Sander)