SUMENEP, koranmadura.com – Sekitar 1.500 warga di wilayah Timur Daya yang meliputi Kecamatan Gapura, Dungkek, Batu Putih, Batang-Batang, dan Kalianget, menghadiri acara Istigasah Kubra di Masjid Zainal Abidin, Kampung Tapakerbau, Desa Gersik Putih, Kecamatan Gapura.
Istigasah Kubra ini diadakan sebagai bentuk dukungan terhadap warga, khususnya Tapakerbau, dalam menolak pembangunan tambak garam di kawasan Pantai Desa Gersik Putih.
Istigasah dipimpin oleh ulama kharismatik, KH. Thaifur Ali Wafa, yang juga merupakan pengasuh Pondok Pesantren Assadad, Kecamatam Ambunten.
Beberapa tokoh yang hadir dalam acara tersebut antara lain Rais Syuriah PCNU Sumenep KH Hafidzi Syarbini, Ketua PCNU Sumenep KH. A. Pandji Taufiq, KH Imam Hendriyadi.
Selanjutnya, hadir pula sejumlah kiai NU dari wilayah Timur Daya, seperti KH Fawaid Baidlowi, KH Ali Mukafi, KH. Hatim Al-Ashom, dan KH. Syarbini.
Salah seorang tokoh di Desa Gersik Putih K Sahe Yusuf mengucapkan terima kasih atas kehadiran para ulama, tokoh, dan masyarakat dalam acara tersebut.
Menururnya, kehadiran mereka menjadi dukungan moral terutama bagi warga Gersik Putih yang telah berjuang melindungi laut di desanya supaya tidak direklamasi untuk pembangunan tambak garam.
K Sahe Yusuf mengungkapkan bahwa selama tiga bulan terakhir, warga di Desa Gersik Putih terus berjuang menolak rencana tersebut. Sebab bagi mereka, kawasan pantai seluas 42 hektare yang akan direklamasi untuk dibangun tambak garam memiliki arti sangat penting, karena merupakan sumber kehidupan.
“Dari sana, setiap hari warga di sini mencari makan. Di sana (laut) adalah ruang hidup dan sumber penghasilan utama, terutama saat musim hujan. Jika tambak dibangun, semuanya akan hilang,” keluhnya.
Tidak hanya itu, lingkungan sekitar juga terancam dengan perubahan fungsi menjadi tambak garam. “Pada bulan-bulan tertentu ketika air pasang, kami sering mengalami banjir rob. Apalagi jika sudah dibangun tambak,” tambahnya.
KH A. Pandji Taufiq yang menyatakan kehadirannya ke acara tersebut atas nama pribadi mengaku turut prihatin terhadap masalah yang melanda Gersik Putih.
Dia berharap dengan diadakannya Istighasah Kubra kali ini, persoalan yang dihadapi oleh Gersik Putih dapat segera diselesaikan. “Mari kita doakan semuanya agar selamat,” ujarnya.
Ketika ditanya tentang respons pemerintah yang terkesan tidak responsif terhadap masalah Gersik Putih, Kiai Pandji menjawab dengan seloroh.
“Tidak mungkin, Pemerintah membiarkan masalah Gersik Putih. Mungkin mereka belum tahu saja, jadi tolong beritahu mereka, ya,” ucapnya sambil bercanda. FATHOL ALIF