PAMEKASAN, koranmadura.com – Faksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur, menilai anggaran rumah tangga bupati (ARTB) dengan nominal sebesar 22 miliar tahun ini menjadi sorotan publik, khususnya sejumlah aktivis. sebab, anggaran tersebut dinilai fantastis dan bergaya hedonis.
Jubir Fraksi PPP Pamekasan, Abd. Rasyid Fansori mengatakan meskipun anggaran sebesar tersebut, bupati dinilai belum mampu memberi dampak signifikan terhadap pembangunan di pamekasan.
Hal ini terbukti dengan anggaran tersebut, yang di dapat pemerintah kabupaten pamekasan hanya sebatas penghargaan-penghargaan yang di peroleh bupati pamekasan, tetapi setelah pihaknya memelototi dari laporan pertanggung jawaban atau LKPJ Bupati tahun 2022.
“Salah satu contoh misalnya, bupati mendapatkan penghargaan sebagai Kabupaten Terinovatif Tahun 2022 di wilayah Jawa Timur oleh Gubernur Jawa Timur,” jelas Abd. Rasyid Fansori
Namun, kata Rosyid yang begitu dia di sapa, di capaian indikator pada bidang tata kelola pemerintahan yang afektif dan akuntabel dalam memberikan pelayanan public yang berkualitas pada indeks inovasi daerah dengan target 76,98%, hanya terealisasi 6,9 % .
“Kesimpulan tidak tercapai atau gagal,” ucapnya.
Fraksi PPP berharap anggaran 2024 nantinya, tambah Rosyid, ARTB agar menjadi atensi dan fokus untuk dapat dikembalikan seperti pada anggaran pemerintahan sebelumya.
“Mengingat satu tahun ke depan bupati akan di isi oleh pejabat pelaksana tugas (Plt) yang tidak begitu membutuhkan pendanaan yang besar, seperti halnya bupati definitif,” jelasnya.
Sementara itu, Bupati Pamekasan, Baddrut Tamam saat dikonfirmasi melalui via WhatsApp hingga saat ini masih belum aktif dan belum ada respons. (SUDUR/ROS)