SAMPANG, koranmadura.com – Memastikan kepesertaannya sebagai Keluarga Penerima Manfaat (KPM) dari Bantuan Sosial (Bansos) Kementerian Sosial (Kemensos), Moh Ali (67), seorang abang becak asal Kelurahan Banyuanyar, Kecamatan Sampang, Madura, harus memastikannya sendiri ke bank BRI sebagai pihak bank penyalur.
Abang becak Moh Ali diketahui tercatat dan terdaftar di dalam data di Aplikasi Sistem Kesejahteraan Sosial-Next Generation (SIKS-NG) sebagai KPM dari bansos Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) sejak 2021-2023 lalu. Namun abang becak tersebut mengaku belum pernah merasakan Bansos yang dikucurkan dari Kemensos tersebut.
“Saat hendak masuk dan menanyakan kepastian status pak Ali ke pihak bank BRI sebagai pihak bank penyalur, malah terkesan dipersulit. Sempat Pak satpam kemarin tidak memperkenankan kami, karena pak Ali katanya harus didampingi pak Lurah,” ujar Rifa, pegiat MDW yang ikut mendampingi KPM BPNT Pak Ali kepada koranmadura.com, Selasa, 6 Juni 2023.
Pegiat Madura Development Watch (MDW) Rifa mengungkapkan, di dalam data SIKS-NG, menunjukkan bahwa KPM bernam Moh Ali terdaftar penerima Bansos BPNT sejak 2021. Bahkan anehnya, pada 2022 bantuan tersebut tidak pernah tersalurkan. Kemudian pada 2023 terhitung sejak Januari-April 2023 diketahuinya jika bansos tersebut sudah tersalurkan.
“Kalau di data, BPNT milik Moh Ali tersalurkan sejak Januari-April 2023. Tapi KPM tidak menerimanya dan bahkan bentuk ATM dan Buku rekeningnya belum diterima, makanya datang ke bank BRI untuk menyakan kepastian itu dan ingin membuat Butabnya,” bebernya.
Lurah Banyuanyar, Moh Heldias menyatakan, pihaknya tidak mengetahui jika warganya tersebut telah terdaftar sebagai penerima BPNT. Sebab, pihak kelurahan oleh Dinas Sosial tidak pernah diminta untuk menyalurkan kartu ATM atau undangan kepada masyarakat.
“Saya sendiri tidak tahu kalau Moh Ali ini sebagai penerima BPNT, apalagi Moh Ali tidak pernah melaporkan ke pihak kelurahan,” katanya.
Oleh karena itu, pihaknya mengarahkan untuk menanyakan bantuan BPNT milik Moh Ali kepada Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK).
“Setahu saya kelurahan itu hanya menyalurkan undangan bansos kalau mengambil di Pos. Tapi kalau berbentuk ATM dan Buku Tabungan saya tidak tahu,” ujarnya. (MUHLIS/ROS)