SAMPANG, koranmadura.com – Meski menjadi Kabupaten dengan angka termiskin di Jawa Timur, Pemerintah Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur, tidak lagi menyediakan program transmigrasi kepada warganya yang hendak menjajal peruntungan di wilayah dalam negeri.
Kabid Penempatan Perluasan Tenaga Kerja, Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Sampang, Uriantono Triwibowo, melalui stafnya Moh Zainoddin menyatakan, program transmigrasi di Kabupaten Sampang sudah tidak ada lantaran tidak lagi dianggarkan sejak terjadinya Covid-19 di wilayahnya.
“Memang anggarannya pas Covid 19 itu, terjadi pengurangan anggaran, jadi kemudian anggarannya dikembalikan. Waktu itu kan lock down serta tidak ada penerbangan dan memang anggarannya juga kecil jadi kami kembalikan ke Kas Daerah,” paparnya, Sabtu 17 Juni 2023.
Selain itu Zaenoddin menyatakan, untuk program transmigrasi umumnya yaitu dilakukan ke wilayah Sulawesi. Akan tetapi pihaknya juga telah berkoordinasi ke Disnaker Provinsi Jawa Timur, untuk mengetahui lokasi-lokasi Provinsi yang bisa dijadikan lokasi program transmigrasi.
“Dan supaya juga, kami bisa menyampaikan kepada warga maupun tokoh masyarakat di Sampang yang hendak mendaftar mengikuti program transmigrasi. Kami melakukan penyampaian informasi tersebut selain sosialisasi resmi juga dilakukan di sela-sela ketika melakukan pengantaran jenazah,” ujarnya.
Hingga pertengahan 2023, Zaenoddin menyatakan, warga Sampang masih belum ada yang melakukan pendaftaran untuk mengikuti program transmigrasi. Pihaknya menjelaskan, program transmigrasi tersebut merupakan perantauan warga beserta keluarganya yang kemudian diberikan lahan untuk dikelola seluas 250 meter persegi serta disediakan bangunan dan bantuan sejumlah peralatan. Sedangkan pada 2023, lokasi untuk penempatan program transmigrasi untuk Jawa Timur yaitu berada di daerah Sulawesi.
“Biasanya lahan itu dikelola di bidang pertanian dan perkebunan yang disesuaikan dengan program daerah atau Kabupaten yang dituju,” jelasnya. (MUHLIS/ROS)