Oleh HM Said Abdullah
Ketua DPP PDI Perjuangan
Ganjar Pranowo adalah kader tulen PDI Perjuangan. Sejak mahasiswa di UGM beliau sudah bergabung dengan PDI Pro Megawati waktu itu, sebelum berubah nama menjadi PDI Perjuangan. Di dalam diri Pak Ganjar mengalir darah ideologis PDI Perjuangan. Dan beliau sangat paham tentang arah dan perjuangan PDI Perjuangan.
Selama menjabat sebagai Gubernur Jawa Tengah dua periode, Pak Ganjar hanya diperintahkan oleh PDI Perjuangan untuk menyejahterakan rakyat Jawa Tengah. Membangun Jawa Tengah agar lebih adil dan makmur, memberikan pelayanan sebaik baiknya untuk rakyat di Jawa Tengah. Dan hal itu telah beliau kerjakan dengan sangat baik.
Pembangunan di Jawa Tengah di bawah kepemimpinan Pak Ganjar Pranowo mengalami lompatan yang sangat cepat. Hampir sepuluh tahun memerintah di Jawa Tengah lebih dari dari satu juta penduduk tingkat kemiskinan menurun. Pada awal beliau memerintah tahun 2013 tingkat kemiskinan di Jawa Tengah mencapai 4,8 juta penduduk, kini di tahun 2022 tingkat kemiskinan menjadi 3,8 juta penduduk.
Dalam hal pelayanan publik, Pak Ganjar melakukan reformasi birokrasi besar-besaran. Beliau menggunakan media sosial untuk mempermudah pengaduan warga. Dan beliau respon dengan cepat. Interaksi ini memangkas jalur birokrasi. Gubernur bisa langsung saling mention dengan warganya. Tindakan ini jarang kita jumpai di berbagai daerah lain di Indonesia.
Pak Ganjar juga melakukan perombakan pelayanan pemerintahan. DPMPTSP Jateng jadi leading sector, pelayanan terapadu mudah diakses, cepat, serta murah, dan hal itu diakui oleh Ombudsman RI. Sehingga, Pak Ganjar diberikan penghargaan predikat kepatuhan standar pelayanan publik.
Saya merasa heran ada framing yang dibangun ada kontrak politik antara Pak Ganjar dengan PDI Perjuangan bahwa penentuan pos menteri strategis ditentukan oleh PDI Perjuangan, bukan oleh Pak Ganjar jika terpilih menjadi presiden.
Jadi saya tegaskan tidak ada kontrak politik apa pun antara PDI Perjuangan dengan Pak Ganjar Pranowo. Satu-satunya kontrak politik beliau dengan PDI Perjuangan adalah menjalankan cita-cita perjuangan partai, yakni menyejahterakan rakyat.
Saya pastikan 1.000 persen, tidak ada kontrak politik jika Pak Ganjar Pranowo menjadi presiden, pos menteri strategis ditentukan oleh PDI Perjuangan. Mereka yang menyatakan hal ini justru sedang membangun framing untuk mengerdilkan Pak Ganjar. Manuver-manuver seperti itu berniat jahat dan merusak citra diri Pak Ganjar seolah-olah beliau hanya boneka.
Mereka yang beropini kursi kabinet akan ditentukan oleh PDI Perjuangan bila Ganjar Pranowo menjadi presiden adalah brutus. Seolah-olah memberikan dukungan ke Ganjar Pranowo, tetapi terus merusak hubungan Pak Ganjar dengan PDI Perjuangan dengan membangun fitnah-fitnah.
Kami tidak akan membiarkan fitnah ini bertebaran. Justru saat ini PDI Perjuangan sangat solid. Kader-kader PDI Perjuangan bersama partai-partai lain yang mendukung Pak Ganjar seperti PPP, Hanura, dan Parindo turun ke bawah bersama-sama dengan para relawan mengajak rakyat memilih Pak Ganjar. Mereka mendukung Pak Ganjar dengan tulus. Kami telah identifikasi oknum hanya bermain di medsos lalu seolah olah paling terdepan mendukung Pak Ganjar, tetapi malah merusak suasana.***