JAKARTA, Koranmadura.com – Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy belum berpikir tentang posisi sebagai calon wakil presiden (cawapres) untuk Calon Presiden (Capres) Ganjar Pranowo. Pasalnya, dia masih fokus menjalankan tugasnya sebagai pembantu Presiden Jokowi.
Hal itu diungkapkan Muhadjir Effendy kepada wartawan seusai mengikuti salat Idul Adha 1444 Hijriah di Kantor PP Muhammadiyah, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu 28 Juni 2023. Ia ditanya tentang munculnya nama dia dalam daftar bakal Cawapres pendamping Ganjar Pranowo.
“Saya masih tetap fokus sebagai pembantu presiden, pembantu Pak Jokowi untuk menuntaskan program-program di pembangunan manusia dan budaya,” kata Muhadjir Effendy.
Sebab masih banyak program yang belum terealisasikan, termasuk masalah stunting dan kemiskinan ekstrim. Untuk menuntaskan masalah ini, kata dia, butuh usaha besar. Apalagi, Presiden Jokowi akan mengakhiri tugasnya pada 2024.
“Masih banyak yang belum terselesaikan apalagi program super prioritas yang sampai sekarang yang menjadi target kita adalah penanganan stunting 14 persen yang sekarang masih 21,6 persen itu perlu kerja keras. Karena tinggal satu setengah tahun ini targetnya harus 3,8 per tahun,” jelas Muhadjir Effendy.
Dia meneruskan, “Kemudian kemiskinan ekstrim kita masih 1,4 target presiden 2024 nol, itu perlu effort yang tidak kalah berat. Kemudian juga transformasi di bidang kesehatan yang kita akan betul-betul memberikan pelayanan untuk kesehatan ini.”
Adapun Ganjar Pranowo yang merupakan gubernur Jawa Tengah, sudah dipilih sebagai Capres dari PDI Perjuangan. Dia juga sudah mendapat dukungan dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Hanura, dan Partai Perindo. (Sander)