JAKARTA, Koranmadura.com – Ketua DPR RI Puan Maharani menghadiri acara Pencanangan Inactivated Poliovirus Vaccine Dosis Kedua (IPV2) di Klaten, Jawa Tengah, Rabu 21 Juni 2023. Dia ditemani Gubernur Jawa Tengah yang juga Capres dari PDI Perjuangan Ganjar Pranowo dan Wali Kota Surakarta, Gibran Rakabuming Raka.
Hadir pula Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dan Bupati Klaten Sri Mulyani pada acara tersebut.
Dalam sambutannya, Puan Maharani menekankan pentingnya vaksinasi polio bagi anak guna mewujudkan program Indonesia Emas 2045. Ia mengatakan, langkah awal untuk menjadikan Indonesia yang sehat dan maju adalah terbebas dari penyakit polio.
“Karena Polio penyakit yang dapat merenggut kesempatan Indonesia emas di tahun 2045. Tentu kita tidak dapat membayangkan bahwa di dalam Indonesia yang maju masih ada penyakit seperti polio,” kata Puan Maharani.
Dia meneruskan, “Artinya kita tidak boleh lengah, tidak boleh takabur merasa Indonesia sudah aman dari penyakit-penyakit seperti polio.”
Lebih lanjut Puan menekankan pentingnya vaksinasi polio dosis kedua bagi anak. Sebab kelengkapan imunisasi pada anak merupakan hal penting untuk mempertahankan Indonesia bebas polio dan mewujudkan eradikasi polio global tahun 2026.
“Penambahan IPV dosis kedua akan meningkatkan perlindungan terhadap semua virus polio, termasuk Virus Polio Tipe 2,” jelas Puan.
Namun begitu, perempuan pertama yang menjabat Ketua DPR RI ini menyadari sulitnya mendapatkan kepercayaan masyarakat mengenai pemberian vaksin. Puan mengingatkan saat awal pandemi Covid-19 di mana Pemerintah harus bekerja keras saat menggencarkan vaksinasi untuk mengantisipasi penyebaran virus Corona.
“Kita tahu bahwa kadang rakyat masih suka ragu, masih suka takut dengan yang namanya vaksinasi. Ketika rakyat ragu maka risiko penyebaran penyakit menular seperti polio meningkat,” ungkapnya.
Puan mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk bergotong royong menyukseskan imunisasi polio dosis kedua. Ia berharap keberhasilan vaksinasi Covid-19 dapat terulang dalam imunisasi polio dosis kedua ini.
Selain itu, Puan mendorong Pemerintah menggencarkan sosialisasi kepada rakyat akan bahaya dari polio. Dengan begitu, masyarakat dapat semakin percaya dan terhindar dari hoax terkait pemberian imunisasi IPV pada anak.
“Kita sudah tahu bagaimana cara menyukseskan vaksinasi dari pengalaman Pandemi kemarin, jadi tinggal kita aktivasi kembali pengetahun dan pengalamannya kita untuk melawan Polio,” terang Puan.
Ditambahkannya, program imunisasi polio yang dicanangkan Pemerintah harus terus dikawal oleh semua pihak, termasuk DPR, agar dapat berjalan dengan baik. Pengawasan tersebut, menurut Puan, mulai dari ketersediaan vaksin, pendistribusian ke daerah hingga pengamatan pasca anak menerima vaksinasi.
“Semoga apa yang kita canangkan hari ini diberi kemudahan oleh Tuhan Yang Maha Kuasa, sehingga anak-anak kita terbebas dari polio dan benar-benar terwujud Indonesia Emas 2045 yang sehat,” ucap cucu Bung Karno itu.
Seusai memberi sambutan, Puan ditemani Ganjar lalu meninjau 60 Balita yang hendak diimunisasi polio di GRHA Bung Karno. Ia terlihat menghampiri meja pemeriksaan, meja penyuntikan hingga ruang kontrol pasca imunisasi. (Sander)