JAKARTA, Koranmadura.com – Presiden Jokowi adalah seorang presiden yang tidak terlalu kaku dengan protokoler. Dengan sikap yang luwes itu, Presiden Jokowi bisa dengan leluasa memperlihatkan sisi humanis selama kepemimpinannya sebagai presiden dalam hampir 10 tahun terakhir.
Ia sering kali memperlihatkan hal ini dalam berbagai kegiatan. Kadang ia melakukan itu secara spontan di luar agenda resmi istana. Meskipun, spontanitas seperti itu membuat Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) pontang panting dan kadang kalang kabut.
Namun justru spontanitas dan sisi humanis itu yang membuat Presiden Jokowi dekat dengan rakyat dan dia tetap dicintai rakyatnya.
Salah satu sisi humanis yang dilakukan Presiden Jokowi adalah saat dia ngopi santai dengan sejumlah menteri setelah meresmikan Pekan Raya Jakarta atau Jakarta Fair 2023 di Kemayoran, Jakarta Pusat, Rabu 14 Juni 2023.
Selepas acara itu, Presiden Jokowi ngopi bareng di salah satu booth di arena PRJ dengan Ketua Mahkamah Konstitusi yang juga adik iparnya Anwar Usman, Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno, dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung.
Dari video-video yang beredar terlihat, Presiden Jokowi bersama para pembantunya itu betul-betul menikmati suasana yang santai. Dia bersama para menterinya penuh tawa dan jauh dari suasana tegang. Mereka seolah bukan orang penting republik ini, melainkan seperti rakyat kebanyakan.
Sebelumnya juga pekan lalu, Presiden Jokowi juga mampir makan di warung pinggir jalan di Yogyakarta bersama putra bungsunya Kaesang Pangarep. Ia makan bersama warga lain yang mendatangi warung tersebut.
Sekali lagi, kemampuan Presiden Jokowi “mengelola” protokoler yang lazimnya kaku membuat dia tetap mampu menonjolkan sisi humanis yang sudah menjadi salah satu kekuatan Jokowi jauh sebelum menjadi Presiden.
Banyak hal yang patut ditiru dari Presiden Jokowi oleh para calon pemimpin bangsa ini ke depan. Bukan hanya dalam hal bagaimana mengeksekusi berbagai program agar berjalan dengan baik, serta cara pikir dan kerja out of the box, tetapi juga sisi humanis yang sangat kuat. Ini tidak kalah menyentuh hati rakyat. (Sander)