PAMEKASAN, koranmadura.com – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pamekasan, Madura Jawa Timur menyebutkan ada sembilan kecamatan yang potensi mengalami kekeringan.
Sembilan kecamatan tersebut masing-masing Pegantenan, Larangan, Pasean, Batumarmar, Waru, Palengaan, Pademawu, Kadur, dan Tlanakan.
Plt Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pamekasan, M Yusuf Wibiseno mengatakan data tersebut sifatnya sementara, karena kekeringan tahun ini bisa saja bertambah ataupun berkurang. Sebab, sampai saat ini tim masih melakukan pendataan di sejumlah desa.
“Potensi wilayah rawan kekeringan berdasarkan data 2022 di Pamekasan tersebar di 9 kecamatan yang terdiri dari 72 desa, 321 dusun,” jelas M Yusuf Wibiseno, Jumat, 16 Januari 2023.
Yusuf panggilan akrab M Yusuf Wibiseno mengatakan dari 321 Dusun yang mengalami kekeringan tersebut terbagi menjadi dua titik. Titik pertama terkait dengan kekeringan dengan status langka sebanyak 192 titik atau dusun.
“Sedangkan sebanyak 129 titik lainnya dinyatakan berstatus kering kritis,” tambahnya.
Sementara katagori kering langka terjadi karena sumber mata air bersih berjarak 1 km dari pemukiman penduduk. Sedangkan kering kritis wilayah terdampak berjarak 3 km dari permukiman, atau tidak ada mata air sama sekali.
“Dalam penanganan kekeringan ini, kita memprioritaskan pada wilayah dengan kategori kritis. Koordinasi ini kita lakukan bersama PDAM hingga Dinas Sosial. Ini kita lakukan sebagai langkah antisipatif sekaligus persiapan pendistribusian air bersih ke sejumlah wilayah yang terdampak kekeringan,” jelasnya. (SUDUR/DIK)