PADANG, Koranmadura.com – Pekan Nasional (Penas) Petani dan Nelayan menjadi ajang penting bagi Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) untuk mempromosikan dan menyosialisasikan Program Prioritas Berbasis Ekonomi Biru, untuk itu KKP menghadirkan berbagai implementasi program tersebut di ajang Penas XVI 2023 di Padang.
Hal tersebut dikemukakan Kepala Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan, I Nyoman Radiarta yang mewakili Menteri Kelautan dan Perikanan, pada gelaran akbar itu.
“Apa yang kami hadirkan di Penas merupakan wujud kontribusi KKP secara signifikan. Kami memberikan one stop services kepada masyarakat kelautan dan perikanan, yang diharapkan dapat dimanfaatkan dengan baik untuk meningkatkan kompetensi, pengetahuan, kolaborasi, yang bermuara pada kesejahteraan masyarakat KP,” ujar Nyoman, seperti dilansir kkp.go.id.
Lebih lanjut Nyoman menjelaskan one stop services yang diusung KKP dalam gelaran Penas XVI tersebut menghadirkan Aquaculture Expo dan Gelar Percontohan Pengembangan Agribisnis KP yang diikuti UPT lingkup KKP, serta Dinas KP Propinsi Sumbar dan Kota Padang.

Pada gelar percontohan pengembangan agribisnis KP, KKP menghadirkan Agribisnis Mini Smart Fisheries Village (SFV), dan pada Aquaculture Expo terdapat beragam Saung Tematik, Kolam Fiber dan Apartemen Ikan serta beragam hiburan.
“Mini SFV merupakan salah satu program strategis BRSDM yang juga selaras mendukung terwujudnya Program Prioritas KKP. Di mana SFV mengangkat komoditas lokal, yang tidak hanya fokus pada mina padi namun juga mina holtikultura. Kita juga menghadirkan Balai SFV yang merupakan tempat untuk melakukan pendampingan, penyampaian informasi, sosialisasi kebijakan pembangunan dan inovasi teknologi KP oleh para penyuluh perikanan kepada pelaku utama ataupun usaha KP,” terang Nyoman.
Selain itu, Nyoman menjelaskan bahwa KKP memberikan beragam layanan di Saung Tematik yang berisikan coaching clinic atau pelatihan kepada masyarakat, pameran, layanan publik, literasi, akuarium dan magot, multimedia, hingga mini bazar.
Adapun beragam pelatihan yang terlaksana di Penas, anatara lain Pembinaan Penyuluh Perikanan Swadaya (Ikan Hias); Sosialisasi Kawasan Konservasi Pulau Pieh dan Laut Sekitarnya (Konservasi Goes to School); Temu Kelembagaan Penyuluhan (Pemberdayaan Kawasan melalui SFV Desa); Pembinaan Penyuluh Perikanan Swadaya (Diversifikasi Olahan Ikan); OKE SOBAT untuk Masa Depan; Penanganan Ikan Segar dan Demo Uji Formalin; Pelatihan Pembuatan Kerajinan Kerang; Sosialisasi BPS; Sosialisasi CBIB, CPIB, dan CPPIB; Sosialisasi Mesin Tempel untuk Nelayan dan Praktiknya; Pelatihan Pembuatan Pakan Ikan Berbahan Jeruju; Sosialisasi Destructive Fishing; hingga Pelatihan Pembuatan Dimsum dan Otak-otak Nila.
Sedangkan pada Kolam Fiber dan Apartemen Ikan, KKP menyajikan kolam fiber gabus, kolam ikan hias, kolam lobster air tawar dan air laut, apartemen kepiting, apartemen cacing sutera dan kolam udang vaname. Selain itu juga terdapat hiburan berupa lomba memancing, lomba menggambar, demo masak olahan ikan, kuis berhadiah hingga Podcast BRSDM ‘Wartek Sehari’.

Pusat Pelatihan Mandiri Kelautan dan Perikanan (P2MKP) juga berkontribusi pada saung praktikal, dengan memberikan pelatihan membuat produk olahan KP berbasis inovasi.
Selain upaya sosialisasi program prioritas, One Stop Service Penas XVI juga memberikan layanan pengembangan usaha untuk para pelaku usaha KP melalui Saung Pendanaan Lembaga Pengelola Modal Usaha Kelautan dan Perikanan (LPMUKP). Para pelaku usaha dapat memperoleh informasi mengenai bantuan modal usaha serta dapat langsung mendaftarkan usahanya untuk mendapatkan bantuan modal.
“Kami juga memberikan informasi bagi para pelaku usaha yang ingin mengembangkan usahanya. Melalui Penas, KKP ingin merangkul seluruh pelaku kelautan dan perikanan, para nelayan, pembudidaya, petambak garam, pengolah produk perikanan dan lainnya, untuk bersama-sama memahami arah pembangunan KP saat ini,” tutup Nyoman. (Kunjana)