BANGKALAN, koranmadura.com – Pembangunan rumah di Bangkalan, Madura, Jawa Timur sudah tak bisa di bendung lagi. Terbukti dengan masifnya perumahan-perumahan yang dibangun oleh developer di tanah yang strategis di perkotaan.
Tentu hal tersebut akan mengganggu keberagaman sumber daya hayati yang ada di kota dzikir dan shalawat ini. Oleh sebebnya, untuk mengantisipasinya pemerintah sedang menyiapkan pelestarian ekosistem.
Plt. Bupati Bangkalan, Mohni mengatakan, pelaksanaan pelastarian ekosistem merupakan implementasi dari Duplikasi Keanekaragaman Hayati (DUKATI). Program ini sedang diikutkan Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP).
“Inovasi kami yang diikutkan lomba masuk salah satu top finalis yang diinisiasi oleh Menpan-RB. Mudah-mudahan berjalan lancar,” kata dia, Selasa, 11 Juli 2023.
Munculnya ide inovasi pelastarian ekosistem melalui program DUKATI tidak lepas dari kondisi lahan tanah yang mulai terkikis akibat masifnya pembangunan perumahan. Jika dibiarkan khawatir akan merusak ekosistem.
“Peningkatan keberagaman hayati ini sangat penting, terutama di era masifnya pembangunan, pasti mengakibatkan keberagaman hayati semakin berkurang,” kata dia.
Sementara ini, kata Mohni implementasi DUKATI dilaksanakan melalui beberapa zona di wilayah Kelurahan Bancaran. Yaitu, zona pertama proses pembibitan, kedua mengelompokkan tanaman, dan ketiga wisata edukasi.
“Kami berharap inovasi DUKATI ini tidak hanya bisa meraih prestasi di KIPP, namun bisa memberikan manfaat bagi Bangkalan,” katanya. (MAHMUD/ROS)