BANGKALAN, koranmadura.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bangkalan, Madura, Jawa Timur berupaya membujuk warga Buluh, Kecamatan Socah, untuk mengizinkan membuka kembali Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah. Namun upaya tersebut belum berhasil.
Bujukan yang dilakukan Pemkab yang diwakilkan kepada Dinas Lingkungan Hidup (DLH) itu langsung mendatangi lokasi TPA, Kamis, 20 Juli 2023. Namun, di lokasi sudah ada ratusan warga menunggu kedatangannya untuk menolak pembukaan TPA.
Kepala DLH Bangkalan, Anang Yulianto menyampaikan kedatangan pihaknya ke TPA untuk membicarakan rencana pembukaan TPA. Selain itu, pihaknya juga ingin menampung aspirasi dari warga sekitar, jika TPA bisa beroperasi.
“Kedatangan kami ingin menampung aspirasi dari warga sekitar atas rencana pembukaan TPA. Namun masih belum ada titik temu,” kata dia.
Menurut Anang, warga sekitar masih menolak atas rencana pembukaan kembali TPA. Hasil pertemuan dan aspirasi dari warga tersebut akan disampaikan kepada pimpinan, yaitu Plt Bupati Bangkalan, Mohni.
“Penolakan yang terjadi hari ini masih dinamis, nanti hasil dari pertemuan dengan warga Buluh akan disampaikan ke pimpinan,” ujarnya.
Sementara Kepala Desa Buluh, Muhammad Taufik menuturkan keinginan masyarakat Buluh bahwa TPA ditutup secara permanen dan tidak bisa ditawar kembali. Sebab, warganya sudah trauma atas keberadaan sampah tak dikelola.
“Masyarakat kami tidak ingin hidup dengan bau sampah lagi. Jadi, sudah mutlak tidak bisa ditawar-tawar, warga kami menolak pembukaan TPA,” tuturnya.
Perlu diketahui, upaya pembujukan direncanakan dihadiri oleh Plt Bupati, Mohni. Namun, karena ada kegiatan lain, orang nomor satu di Bangkalan tersebut tidak hadir dan diwakilkan ke Kepala DLH, Anang Yulianton.
“Maksud kami, mendatangkan Plt Bupati agar bisa mendengar langsung kemauan warga, malah tidak datang. Ketidakhadiran Bapak Mohni, kami bersama warga memutuskan menolak pembukaan TPA,” tegasnya. (MAHMUD/DIK)