BANGKALAN, koranmadura.com – Dua Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Bangkalan, Madura, Jawa Timur keluar dari penyumbang Pendapatan Asli Daerah (PAD). Sebab, kedua dinas tersebut sudah tidak memiliki potensi.
Kedua OPD tersebut yaitu Dinas Pertanian Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan (Dispertahorbun), dan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Bangkalan.
Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Bangkalan Amina Rahmawati, melalui Kabid Pengembangan dan Pengendalian, Erni Mardiyani menuturkan, pada 2022 Dispertahorbun punya potensi di sektor bibit yang bisa sumbang pendapatan.
“Awalnya Dispertahorbun nyumbang PAD pada tahun 2022 lalu, tapi memang potensinya kecil,” kata dia, Senin, 17 Juli 2023.
Sementara DPMPTSP pada 2022 juga sempat sumbang PAD, sebab OPD tersebut memiliki potensi untuk ditarik pada masyarakat di sektor Pajak Bangunan dan Gedung (PBG). Namun saat ini, PBG sudah dialihkan ke dinas lain.
“Tahun 2023 pemungutan PBG sudah diberikan ke Dinas Perumahan Rakyat dan Penataan Ruang (DPRKP),” kata dia.
Karena kedua OPD sudah tak punya potensi maka dikeluarkan dari penyumbang PAD. Walaupun demikian, PAD di kota salak tetap alami kenaikan. Dari target Rp54 miliar pada 2022, kini 2023 menjadi Rp61 miliar.
“Pada tahun 2022 kita punya 19 penyumbang PAD, tahun 2023 berkurang menjadi 17 OPD. Tapi target PAD kita naik,” katanya. (MAHMUD/ROS)